Militan Al Shabab di Somalia mengklaim bertanggung jawab atas serangan di sebuah hotel di kota pelabuhan selatan Kismayo hari Minggu (23/10), yang menewaskan sedikitnya tiga orang.
Serangan itu berawal dari ledakan di luar Hotel Tawakal, disusul serbuan sekelompok laki-laki bersenjata. Ledakan pertama terdengar sekitar pukul 12.15 siang waktu setempat.
Major Warsame Ahmed Geele, wakil komandan polisi di kawasan Lower Jubba, mengkonfirmasi terjadinya serangan itu pada VOA. “Teroris telah menyerang hotel itu, sebagian di antara mereka tewas, tetapi ada satu orang yang masih hidup. Kami akan menghabisinya. Mereka musuh, mereka teroris, dan mereka menimbulkan persoalan di seluruh Somalia. Ada baku tembak di dalam hotel itu antara pasukan keamanan dan teroris.”
Sejumlah saksi mata dan video dari lokasi kejadian juga menunjukkan terjadinya baku tembak diantara penyerang dan aparat keamanan. Sejumlah ambulans tiba di Kismayo Port Road di mana hotel itu berada.
Seorang politisi lokal, Farhan Abdi Afdhub, adalah salah seorang yang diselamatkan dari hotel itu. “Ada ledakan, saya tidak tahu apakah itu berasal dari bom mobil atau seseorang yang meledakkan dirinya. Saya sedang berada di lobby ketika melihat empat penyerang yang mengenakan seragam tentara dengan topeng memasuki hotel. Saya berlari ke ruangan di dekat resepsionis. Saya membuka jendela, mengoyakkan jaring penutup jendela dan melompat ke luar. Saya diselamatkan oleh tim penyelamat dan ambulans,” ujarnya.
Afdhub mengatakan ia tidak tahu jumlah orang yang berada di dalam hotel itu ketika serangan terjadi. Hotel itu kerap didatangi para tetua masyarakat setempat dan pebisnis lokal.
Media Al Shabab mengatakan serangan itu diawali dengan bom mobil.
Selama lebih dari 15 tahun, Al Shabab telah berupaya menggulingkan pemerintah Somalia yang diakui masyarakat internasional. Pasukan pemerintah Somalia yang didukung milisi lokal serta pasukan Uni Afrika berjuang melawan kelompok militan tersebut. [em/jm]