Militer Amerika, Jumat (30/3) menyatakan dua personel koalisi tewas dan lima lainnya cedera akibat serangan bom pinggir jalan di Suriah. Serangan semacam itu jarang terjadi sejak koalisi pimpinan Amerika mengirimkan pasukan ke negara yang dicabik-cabik perang itu.
Militer tidak menyebutkan lokasi insiden itu. Akan tetapi pernyataan tersebut dikeluarkan beberapa jam setelah seorang pejabat Suriah setempat mengatakan bom pinggir jalan itu meledak di Manbij, kota berpenduduk warga campuran Arab-Kurdi yang berlokasi tidak jauh dari perbatasan dengan Turki.
Pernyataan militer Amerika itu menyebutkan insiden tersebut terjadi Kamis malam dan bahwa personel yang cedera dievakuasi untuk mendapat perawatan medis lebih lanjut. Menurut pernyataan koalisi, rincian mengenai insiden itu belum diungkap sampai investigasi lebih lanjut.
Korban tidak disebut sebagai tentara Amerika, hanya anggota koalisi.
Pejabat setempat Suriah, Mohammed Abu Adel, ketua Dewan Militer Manbij, kelompok Arab-Kurdi yang didukung Amerika di kota itu, menyatakan, bom meledak beberapa ratus meter dari markas keamanan yang ditempati dewan itu beberapa waktu menjelang Kamis tengah malam.
Hari Jumat pagi (30/3), pejabat militer Amerika Kolonel Ryan Dillon mengatakan suatu insiden yang melibatkan pasukan koalisi dilaporkan terjadi di Manbij, tetapi ia menyatakan tidak ada informasi lainnya yang tersedia. Ia mengatakan koalisi masih mengumpulkan informasi mengenai insiden tersebut.
Manbij dibayang-bayangi ancaman operasi militer Turki. Ankara menyatakan anggota milisi Kurdi Suriah yang dianggapnya sebagai teroris dan kelompok pemberontak Kurdi lainnya di Turki kini menguasai kota itu.
Kota itu juga telah mengalami sejumlah serangan bom, protes dan percobaan pembunuhan terhadap seorang anggota dewan militer Manbij dalam beberapa pekan ini. Para pejabat setempat menuding Turki dan musuh-musuh lainnya berusaha menebar kekacauan di kota yang dikuasai militan ISIS hingga musim panas 2016. [uh]