Militer AS Selidiki Klaim Pengeboman di Perbatasan Irak-Kuwait

Tentara AS berjaga-jaga selama serah terima Pangkalan Qayyarah kepada Pasukan Keamanan Irak, di selatan Mosul, Irak, 26 Maret 2020. (Foto: dok).

Militer AS Selasa (11/8) mengatakan sedang menyelidiki klaim sebuah kelompok militan Syiah Irak yang baru terbentuk yang mengatakan mereka melakukan pengeboman di perbatasan Irak-Kuwait.

Kelompok yang disebut Ashab al-Kahf itu, Senin malam, mengklaim telah menghancurkan peralatan dan sejumlah kendaraan milik pasukan AS lewat aksi pengeboman yang menarget pintu perbatasan di kota Basra, Irak,

Kelompok itu kemudian menyebarkan video sepanjang 11 detik di internet yang menunjukkan pengeboman itu, kata SITE, organisasi pemantau aktivitas online kelompok-kelompok militan.

Video dengan gambar yang tidak jelas itu menunjukkan peristiwa yang sepertinya sebuah ledakan di kejauhan. Suara seseorang berbahasa Arab terdengar dari video itu. Kantor berita Associated Press mengatakan, mereka belum bisa memverifikasi kebenaran video tersebut.

Mayor Angkatan Darat AS John Rigsbee, juru bicara Komando Pusat AS di Kuwait, mengatakan, militer AS saat ini sedang menyelidiki laporan mengenai pengeboman itu.

Militer Irak, Selasa pagi, mengeluarkan pernyataan melalui kantor berita pemerintah Irak, INA, yang membantah terjadinya serangan itu. Militer Kuwait, melalui kantor berita pemerintahnya, KUNA, mengeluarkan pernyataan serupa.

Kuwait telah menjadi sekutu AS sejak Perang Teluk pada 1991 yang menumbangkan pasukan Irak yang setia kepada Saddam Hussein. Pada saat ini, Kuwait menampung sekitar 13.500 tentara AS. Pasukan AS sering kali melakukan perjalanan darat antara Irak dan Kuwait sambil membawa peralatan militer dan suplai lainnya. [ab/uh]