Militer Israel: Sinwar Tewas dalam Baku Tembak Saat Dilacak Drone 

Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, memimpin pertemuan dengan para pemimpin faksi Palestina di kantornya di Kota Gaza, pada 13 April 2022. (Foto: Adel Hana)

Militer Israel pada Kamis (17/10) menceritakan bagaimana pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, tewas dalam baku tembak setelah terdekteksi “berpindah dari rumah ke rumah,” dan putus asa saat berusaha menghindari pelacakan terhadapnya, di Gaza selatan.

Israel menyebut kematian Sinwar, yang berusia 61 tahun, sebagai salah satu pukulan paling penting yang telah diberikannya kepada Hamas sejak perang Gaza dimulai dengan serangan kelompok itu pada 7 Oktober 2023.

Militer Israel “mengonfirmasi bahwa setelah pengejaran selama setahun, Rabu, 16 Oktober 2024, tentara IDF (militer) dari Komando Selatan menewaskan Yahya Sinwar, pemimpin organisasi teroris Hamas, dalam sebuah operasi di Jalur Gaza selatan,” kata mereka dalam sebuah pernyataan.

“Puluhan operasi yang dilakukan oleh IDF dan ISA, yang merupakan badan keamanan internal Shin Bet, selama tahun lalu, dan dalam beberapa pekan terakhir di lokasi di mana dia tewas, membatasi pergerakan operasional Yahya Sinwar karena dia diburu oleh pasukan dan berujung pada kematiannya,” tambah pernyataan itu.

BACA JUGA: Israel Pastikan Pemimpin Hamas Tewas, Warga Gaza Sebut “Tak Akan Hentikan Perlawanan Palestina”

“Tentara IDF dari Brigade ke-828 (Bislach) yang beroperasi di daerah tersebut, mengidentifikasi dan menewaskan tiga teroris. Setelah menyelesaikan proses identifikasi jenazah, dapat dipastikan bahwa Yahya Sinwar telah tewas.”

Dalam pernyataan selanjutnya, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan Sinwar, tewas setelah terlihat bersama dua pejuang lainnya di distrik Rafah, di wilayah tersebut.

“Pasukan mengidentifikasi tiga teroris yang berpindah dari satu rumah ke rumah lain dalam pelarian,” kata Hagari dalam sebuah pengarahan.

Pasukan Israel terlibat dalam pertempuran dengan kelompok itu, memaksa Sinwar melarikan diri saat kelompok itu tercerai-berai setelah ditembaki.

“Sinwar melarikan diri sendirian ke salah satu gedung dan pasukan kami memindai area tersebut dengan drone, yang dapat Anda lihat dalam film ini, Yahya Sinwar terluka tangannya dalam penembakan itu, yang dapat dilihat di sini ditutupi wajahnya, dia melemparkan ranting ke drone itu,” kata Hagari.

BACA JUGA: Kepala UNRWA Ingatkan “Risiko Nyata” Kelaparan di Gaza

Rekaman pesawat nirawak yang dirilis oleh militer menunjukkan Sinwar sendirian di sebuah apartemen yang diledakkan, dengan satu tangan terluka parah dan kepala ditutupi syal tradisional, melemparkan tongkat ke drone yang mendekat di saat-saat terakhirnya.

“Kami mengidentifikasi dia sebagai teroris di dalam sebuah gedung dan kami menembak ke dalam gedung itu, dan kami masuk untuk memindai area tersebut. Kami menemukannya dengan pistol dan 40 ribu shekel. Dia sedang melarikan diri dan pasukan kami menghabisinya,” kata Hagari.

“Di dekat teroris yang kami singkirkan, tidak ada sandera dan pasukan kami sekarang sedang menyisir area tersebut,” tambahnya. [ns/ka]