Serangan yang dilakukan oleh terduga kelompok jihadis, pada Kamis (27/4), menewaskan 33 tentara di Burkina Faso timur, kata pihak militer negara tersebut. Satu kontingen pasukan menemukan "serangan skala besar yang rumit" di wilayah Timur, yang juga menyebabkan 12 tentara terluka, menurut pernyataan militer.
Tentara "menetralisir setidaknya 40 teroris sebelum kedatangan bala bantuan" dalam "pertempuran yang sangat intens," tambahnya. Pasukan yang terluka telah dievakuasi dan dirawat oleh dinas kesehatan, kata militer.
Burkina Faso bergulat dengan pemberontakan jihad berdarah sejak 2015, ketika kerusuhan meluber dari negara tetangga Mali.
Pertempuran antara pasukan keamanan dan kelompok yang terkait Al Qaeda dan ISIS telah menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka.
Kemarahan di kalangan militer atas kegagalan pemerintah membendung serangan jihadis memicu dua kudeta pada 2022. Sekitar 40 persen wilayah negara itu berada di luar kendali negara.
Kapten Ibrahim Traore, yang memimpin negara Afrika Barat itu sejak merebut kekuasaan pada September lalu, bulan ini menandatangani dekrit untuk "mobilisasi umum" selama setahun untuk memberi negara "semua sarana yang diperlukan" guna melawan militan. [ka/jm]