Militer Rusia Sangkal Bantu Taliban

Kelompok militan Taliban di Afghanistan (foto: ilustrasi).

Peran Rusia di Afghanistan dipertanyakan lagi hari Selasa (11/4), ketika kepala polisi provinsi di Uruzgan mengatakan kepada media Afghanistan, bahwa laporan intelijen menunjukkan jenderal militer Rusia mengunjungi provinsi untuk menyediakan senjata dan pelatihan kepada militan Taliban.

“Sebelas orang Rusia, termasuk dua perempuan, mengenakan seragam dokter dan dijaga oleh empat Taliban bersenjata, bersama dengan penerjemah Afghanistan, telah terlihat di berbagai bagian provinsi,” kata Ghulam Farooq Sangari, kepala polisi Uruzgan kepada VOA Selasa.

“Mereka telah membujuk orang untuk melawan pemerintah, dengan memberi pelatihan dan mengajarkan cara merakit ranjau darat,” katanya.

Penasihat militer Rusia telah terlihat dua kali baru-baru ini di dekat Tirinkot, ibukota Uruzgan, kata Haji Abdul Bari, seorang pemimpin suku di provinsi itu kepada VOA.

Keterkaitan Taliban dengan Rusia semakin menjadi berada di bawah sorotan, sewaktu Moskow berusaha meningkatkan pengaruhnya di negara yang pernah dikuasainya itu, dan untuk melawan ekspansi ISIS dari Afghanistan ke negara-negara tetangganya di Asia Tengah.

Dugaan yang semakin besar mengenai keterlibatan militer Rusia di Afghanistan telah menimbulkan keprihatinan AS dan pihak berwenang Afghanistan bahwa Rusia bekerja di belakang layar untuk membantu pasukan Taliban bertempur melawan pasukan Afganistan dan kelompok militan di negara itu, seperti ISIS.

Rusia telah mengakui hubungan politiknya dengan Taliban. Namun para pejabat Rusia mengatakan, Moskow tidak memasok militan Taliban dengan senjata dan pelatihan, dan menegaskan kontak mereka dengan Taliban bertujuan diplomatis guna memfasilitasi proses perdamaian di Afghanistan.

Akhir pekan yang lalu kedutaan Rusia di Kabul mengeluarkan pernyataan bahwa militer Rusia tidak membantu militan Taliban. [ps/ds]