Remi Ajebewa, pejabat senior Ecowas mengatakan blok regional itu akan menerima sebuah penyelesaian tanpa memulihkan jabatan Presiden Amadou Toumani Toure.
Pemimpin kudeta Mali, Amadou Sanogo mengatakan militer menghormati semua kesepakatan dengan Masyarakat Ekonomi Negara-negara Afrika Barat/ ECOWAS dan mitra ekonomi lainnya.
Sanogo hari Jumat mengatakan kepada VOA, Mali adalah bagian kelompok regional ECOWAS dan memerlukan dukungan internasional untuk melindungi integritas wilayahnya selagi pemberontak Tuareg terus meningkatkan aksinya. Ia mengatakan menyesal rencana pertemuan antara wakilnya dan pemimpin regional itu tidak terlaksana.
Pemimpin kudeta itu menghadapi peningkatan tekanan internasional untuk menyerahkan kekuasaan. Hari Kamis para pemimpin regional memberi junta militer itu waktu tiga hari untuk memulihkan konstitusi negara itu.
Tapi Remi Ajebewa, pejabat senior Ecowas mengatakan blok regional itu akan menerima sebuah penyelesaian tanpa memulihkan jabatan Presiden Amadou Toumani Toure.
Lebih lanjut Sanogo mengatakan kudeta itu diperlukan dan menegaskan janjinya semula bahwa junta itu tidak ingin terus berkuasa. Sanogo juga mengatakan militer tidak bermaksud menangkap Presiden Amadou Toumani Toure yang masih melarikan diri.
Pemimpin kudeta itu mengatakan sekarang ia adalah kepala negara Mali, oleh karenanya menyandang kehormatan dan hak-hak istimewa dengan dukungan rakyat Mali.
Sementara itu pemberontak hari Jumat memasuki kota Kidal, sehari setelah melancarkan serangan di ibukota wilayah Kidal. Laporan-laporan dari kawasan itu mengatakan kelompok pemberontak MNLA dibantu oleh kelompok Islam yang dikenal sebagai Ansar Edine.
Sanogo mengakui buruknya situasi namun mengatakan situasi tersebut akan berubah.
Sanogo hari Jumat mengatakan kepada VOA, Mali adalah bagian kelompok regional ECOWAS dan memerlukan dukungan internasional untuk melindungi integritas wilayahnya selagi pemberontak Tuareg terus meningkatkan aksinya. Ia mengatakan menyesal rencana pertemuan antara wakilnya dan pemimpin regional itu tidak terlaksana.
Pemimpin kudeta itu menghadapi peningkatan tekanan internasional untuk menyerahkan kekuasaan. Hari Kamis para pemimpin regional memberi junta militer itu waktu tiga hari untuk memulihkan konstitusi negara itu.
Tapi Remi Ajebewa, pejabat senior Ecowas mengatakan blok regional itu akan menerima sebuah penyelesaian tanpa memulihkan jabatan Presiden Amadou Toumani Toure.
Lebih lanjut Sanogo mengatakan kudeta itu diperlukan dan menegaskan janjinya semula bahwa junta itu tidak ingin terus berkuasa. Sanogo juga mengatakan militer tidak bermaksud menangkap Presiden Amadou Toumani Toure yang masih melarikan diri.
Pemimpin kudeta itu mengatakan sekarang ia adalah kepala negara Mali, oleh karenanya menyandang kehormatan dan hak-hak istimewa dengan dukungan rakyat Mali.
Sementara itu pemberontak hari Jumat memasuki kota Kidal, sehari setelah melancarkan serangan di ibukota wilayah Kidal. Laporan-laporan dari kawasan itu mengatakan kelompok pemberontak MNLA dibantu oleh kelompok Islam yang dikenal sebagai Ansar Edine.
Sanogo mengakui buruknya situasi namun mengatakan situasi tersebut akan berubah.