Pada tahun-tahun setelah peristiwa serangan teroris 11 September, Amani Al-Khatahtbeh hanyalah seorang remaja New Jersey, yang menulis sebuah blog dari kamarnya. Dia menggunakan blog untuk terhubung dengan gadis-gadis muda Muslim lainnya untuk menentang stereotip. Pada masa itu, satu-satunya refleksi dirinya dalam berita adalah pria berjubah oranye yang tampak seperti ayahnya dan wanita yang tampak diam dan tertindas, katanya.
"Berkembangnya tajuk-tajuk utama yang dibesar-besarkan dan tidak pernah merasa terwakili oleh mereka, saya melakukan apa yang akan dilakukan oleh seorang milenial, yaitu beralih ke media sosial," kata Al-Khatahtbeh.
"Saya memutuskan untuk menempati tempat saya sendiri di luar sana dan menciptakan ruang itu untuk membalas."
BACA JUGA: Dua Perempuan Somalia Menangkan Kursi Dewan di AmerikaSepuluh tahun kemudian, situs MuslimGirl.com miliknya merupakan majalah online dengan pembaca dunia yang menulis tentang bagaimana dia merasa menjadi satu-satunya wanita berjilbab di arena tinju, menawarkan tips kecantikan dan meliput kisah-kisah remaja yang memerangi ketakutan pada Islam atau Islamophobia. Tahun lalu, domain yang dibelinya seharga A$7 dikunjungi lebih dari 2 juta pengunjung.
Situsnya merupakan “platform online berbahasa Inggris terbesar untuk suara perempuan Muslim," kata wirausaha teknologi yang sekarang berusia 27 tahun itu, di toko video game keluarganya di New Jersey. "Tujuan kami adalah memperoleh kembali suara kami."
Amani Al-Khatahtbeh berusia 9 tahun, ketika pesawat teroris menabrak menara kembar gedung World Trade Center, dan dia ingat peringatan ayahnya, imigran dari Yordania: "Mereka akan menyalahkan kita."
Setelah peristiwa itu, dia diintimidasi. Keluarganya menghadapi reaksi keras, sehingga ayahnya untuk sementara waktu memindahkan mereka ke Yordania. Sementara dia bangga "lahir dan dibesarkan sebagai seorang gadis Jersey," di Yordania dia mulai bangga pada akarnya. Dia belajar bahasa Arab dan menghargai makanan dan keramahtamahan Timur Tengah.
Ketika kembali ke AS, ia mulai mengenakan jilbab untuk menentang gelombang anti-Muslim yang meningkat.
Akhirnya, Amani menyimpulkan bahwa jika orang-orang di sekitarnya punya pertanyaan seperti itu, begitu pula banyak orang lain.
Amani Al-Khatahtbeh memulai blognya pada usia 17 dengan bantuan dari teman-teman di masjid setempat. Sebagian besar pekerjaan masih merupakan upaya akar rumput. Adiknya, Ameer, seorang mahasiswa jurnalistik di Rutgers University, membantu menjalankan komunikasi. Meskipun situs membayar sejumlah editor, sebagian besar artikel ditulis oleh relawan perempuan Muslim.
Gadis ini juga telah bermitra dengan perusahaan seperti ORLY untuk membuat cat kuku halal dan mendapat dukungan dari Malala Fund. Baru-baru ini, pendiri VaynerMedia Gary Vaynerchuk menjadi investornya. [ps/ft/ii]