Presiden Joko Widodo pada Minggu (14/7) dijadwalkan menyampaikan pidato kemenangan sebagai presiden terpilih untuk periode 2019-2024 hasil Pemilihan Umum 17 April lalu dalam acara Visi Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor. Acara ini juga akan dihadiri oleh wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin.
Ketua Panitia Visi Indonesia Budi Arie Setiadi mengatakan pidato kemenangan Joko Widodo tersebut merupakan puncak dari acara Visi Indonesia. Dia menambahkan pidato Joko Widodo direncanakan dimulai pada pukul delapan malam.
Menurut Budi, Visi Indonesia itu juga akan dimeriahkan dengan pertunjukan musik yang melibatkan lusinan artis dan juga ada persembahan dari para relawan pendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Terus terang ini acara yang betul-betul menjadi pamungkas dari semua agenda Pilpres 2019 yang lalu. Kita mensyukuri sekaligus menata ke depan bahwa acara Visi Indonesia ini akan menjadi tonggak bagi perjalanan bangsa ini untuk lima tahun ke depan," kata Budi.
Your browser doesn’t support HTML5
Lebih lanjut Budi menjelaskan pihaknya juga akan mengundang para pengurus inti semua partai politik, gubernur, tokoh-tokoh organisasi kemasyarakatan, dan 390 organ relawan pendukung Joko Widodo, tokoh lintas agama, para pengusaha dari Kadin dan Hipmi.
Ketua Komite Pengarah Visi Indonesia Andi Gani Nuwa Wea menambahkan Visi Indonesia merupakan acara gabungan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, partai pendukung, relawan, budayawan, dan semua masyarakat yang mendukung pasangan terpilih tersebut. Dia memperkirakan 70-80 ribu orang akan menghaidiri acara Visi Indonesia itu.
Dalam acara itu, menurut Andi Gani, Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan menyampaikan kembali visi dan misi mereka untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan.
Wakil Direktur TKN Lukman Edy menjelaskan pemilihan umum sudah rampung dan kini saatnya untuk maju ke depan, termasuk merangkul para pendukung duet Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dia mengharapkan kalau elite-elite sudah bergabung, maka para pendukung juga bersatu untuk menatap masa depan.
Dia pun mengundang para pendukung Prabowo untuk menghadiri acara Visi Indonesia.
Lukman menegaskan semua pihak harus melupakan keterbelahan antara pendukung Joko Widodo dan Prabowo. Dia mengajak semua potensi bangsa untuk bersama-sama memajukan Indonesia di bawah kepemimpinan Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk lima tahun ke depan.
Menurutnya, pidato Joko Widodo pada 14 Juli mendatang sebagai tanda bahwa seluruh rakyat Indonesia telah menerima proses Pemilihan Umum 2019 secara keseluruhan. Dia menyebutkan dalam survei yang dilakukan Kompas diperoleh data 95 persen rakyat Indonesia sudah bisa menerima hasil pemilihan umum dan siap menjalankan segala program yang dirancang oleh Presiden Joko Widodo.
"Mudah-mudahan dengan simbolik seperti ini, bagi sebagian elite yang belum move on, melihat kenyataan bahwa rakyat sudah move on, maka insya Allah bisa cair jugalah elite-elite yang masih belum move on ini," ujar Lukman.
Pernyataan Lukman Edy tersebut merujuk pada belum tercapainya pertemuan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto dalam rangka rekonsiliasi. Apalagi banyak pendukung Prabowo yang menolak gagasan agar jagoannya itu bertemu dengan Joko Widodo. Mereka beralasan “pemimpin terpilih dari proses yang curang” tidak layak diberi ucapan selamat.
Juru bicara TKN Arya Sinulingga menjelaskan pidato Joko Widodo nanti bukan sekadar pidato kemenangan, tetapi berisi rencana-rencana yang akan dilakukan untuk lima tahun ke depan. Pidato itu berisi sembilan poin besar dalam Nawacita Kedua
Arya menekankan Visi Indonesia bukan acara hura-hura.
"Tapi memaknai bahwa kita juga bersyukur sudah menyelenggarakan pesta demokrasi di 2019 dengan baik. Inti dari acara ini adalah apa yang akan dibawa oleh presiden terpilih Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf untuk membawa Indonesia dalam lima tahun ke depan," tutur Arya.
Karena itu, Arya mengajak relawan Prabowo dan Prabowo serta Sandiaga juga menghadiri acara Visi Indonesia tersebut. [fw/lt]