Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) mengatakan ada masalah dengan roket peluncur pesawat antariksa tersebut setelah lepas landas Kamis (11/10) dari pusat peluncuran pesawat antariksa di Baikonur, Kazakhstan.
NASA mengatakan awak astronot AS Nick Hague dan kosmonot Rusia Alexei Ovchinin keduanya dalam kondisi baik. Kedua awak itu terpaksa melakukan pendaratan darurat ketika roket Soyuz mereka gagal, tidak lama setelah peluncuran hari Kamis.
Nick Hague dan kosmonot Rusia Aleksey Ovchinin diselamatkan tanpa cedera di Kazakhstan. Para penyelidik Rusia mengatakan pihaknya meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap insiden itu, yang merupakan kecelakaan pertama pada penerbangan berawak seperti itu dalam sejarah pasca Soviet negara itu.
"Sistem penyelamatan darurat bekerja, pesawat itu bisa mendarat di Kazakhstan. Para awaknya selamat," kata badan antariksa Rusia Roscosmos dalam sebuah tweet.
Menurut NASA, insiden itu terjadi ketika roket itu meluncur sekitar 7.563 kilometer per jam, hanya 119 detik dalam perjalanannya.
"Tak lama setelah peluncuran, ada yang tidak beres dengan roket peluncur dan peluncuran berikutnya dibatalkan, menyebabkan pendaratan balistik pesawat antariksa itu," kata NASA dalam sebuah pernyataan.
Petugas penyelamat tiba di lokasi pendaratan darurat dan mengevakuasi Ovchinin dan Den Haag. Roscosmos menerbitkan foto kedua astronot itu di sebuah sofa di kota Zhezkazgan, Kazakhstan setelah tekanan darah mereka diperiksa.
Pendaratan itu lebih tajam dari biasanya, artinya kru tersebut mengalami tekanan gravitasi yang lebih besar, tetapi mereka telah dipersiapkan menghadapi skenario ini dalam pelatihan.
Wakil Perdana Menteri Yuri Borisov mengatakan kepada kantor-kantor berita bahwa Rusia, satu-satunya negara yang saat ini membawa awak ke dan dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS), akan menangguhkan penerbangan berawak. ISS telah mengorbit Bumi sejak tahun 1998, tetapi stasiun itu telah menjadi sumber kontroversi dalam beberapa pekan terakhir.
Pejabat antariksa Rusia mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah lubang yang menyebabkan kebocoran oksigen pada ISS dibor dengan sengaja oleh astronot. Lubang itu terdeteksi pada bulan Agustus dan dengan cepat disegel, tetapi surat kabar Rusia mengatakan Roscosmos sedang menyelidiki kemungkinan awak pesawat AS menyabotase stasiun antariksa itu agar kolega mereka yang sakit bisa dikirim pulang ke bumi. (my)