Mantan perdana menteri Pakistan, Imran Khan, mengutuk bocornya audio percakapan dari masa ketika dia menjabat dan masa jabatan perdana menteri Shahbaz Sharif, yang saat ini berkuasa. Dia menyerukan penyelidikan yudisial atas apa yang ia sebuat sebagai “pelanggaran serius keamanan nasional.”
Beberapa klip audio telah beredar di platform media sosial dalam beberapa minggu terakhir di mana Perdana Menteri Sharif dan pendahulunya Khan terdengar mendiskusikan masalah-masalah resmi dengan menteri atau pembantu dekat mereka.
BACA JUGA: India Berang setelah Duta Besar AS untuk Pakistan Berkunjung ke KashmirPercakapan itu konon direkam di kantor perdana menteri dan kediaman resmi.
“Kami bermaksud pergi ke Pengadilan untuk memastikan keaslian (dari audio yang) bocor ke publik dan kemudian membentuk JIT (Tim Investigasi Gabungan) untuk menyelidiki badan Intel mana yang bertanggung jawab atas penyadapan dan siapa yang membocorkan audio yang banyak diedit/diubah,” cuit Khan di Twitter pada Senin (10/10).
“Ini sangat penting karena masalah keamanan sensitif sedang dan telah direkam secara ilegal dan kemudian diretas, menunjukkan kerahasiaan keamanan nasional Pakistan telah terungkap secara global,” keluh mantan perdana menteri itu.
The AudioLeaks are a serious breach of national security as they call into question the entire security of the PMO, PMH. As PM my secure line at my residence was also bugged. We intend to go to Court to estab authenticity of Leaks & then form JIT to investigate which Intel agency
— Imran Khan (@ImranKhanPTI) October 10, 2022
Sharif sendiri telah menyebut kebocoran itu sebagai “kesalahan (keamanan) yang sangat serius” dan membentuk komite tingkat tinggi sekitar dua minggu lalu, yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah, untuk menyelidiki insiden tersebut.
Para pejabat hingga kini belum memberikan informasi apa pun tentang status penyelidikan itu maupun hasilnya. [lt/jm]