Perusahaan bioteknologi Amerika, Moderna, hari Selasa (25/5) mengatakan uji coba vaksin COVID-19 baru-baru ini menunjukkan vaksin itu aman dan efektif pada remaja berusia 12-17 tahun. Perusahaan itu mengatakan akan menyerahkan temuan itu ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan FDA bulan depan untuk mendapat persetujuan darurat.
Dalam rilis yang diposting di situsnya, Moderna mengatakan uji coba yang dilakukannya melibatkan lebih dari 3.700 anak berusia 12-17 tahun. Dikatakan, temuan awal menunjukkan vaksin itu memicu tanda-tanda perlindungan kekebalan tubuh yang sama pada remaja seperti yang terjadi pada orang dewasa, dan juga menimbulkan efek samping sementara yang sama seperti sakit pada lengan, sakit kepala dan kelelahan.
BACA JUGA: Pfizer-BioNTech Alokasikan 2 Miliar Dosis Vaksin Untuk Negara-negara MiskinDalam pernyataannya, CEO Moderna Stephane Bancel mengatakan perusahaan bersemangat dengan hasil temuan itu. Bancel menambahkan pihaknya akan menyerahkan hasil temuan itu ke FDA dan regulator global lainnya pada awal Juni untuk mendapat persetujuan.
Awal bulan ini vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech menjadi yang pertama disetujui untuk digunakan di kalangan remaja di Amerika dan Kanada. Regulator obat Eropa, European Medicines Agency EMA, saat ini sedang meneliti vaksin buatan Moderna untuk dapat digunakan pada remaja.
Pfizer-BioNTech dan Moderna juga telah mulai menguji vaksin buatan mereka pada kelompok usia yang lebih kecil, yaitu dari bayi usia enam bulan hingga anak-anak usia 11 tahun. Pengujian ini lebih kompleks. Sementara kelompok remaja dapat menerima dosis vaksin yang sama dengan orang dewasa, kelompok usia yang lebih kecil membutuhkan dosis vaksin yang lebih kecil. Para pakar berharap hasil uji coba itu akan diketahui pada akhir tahun ini. [em/lt]