Aktor kawakan Hollywood, Morgan Freeman, duduk sebagai produser eksekutif dalam sebuah film baru berjudul “The Killing of Kenneth Chamberlain” yang mulai tayang di bioskop sejak pertengahan September lalu. Kepada kantor berita Associated Press, Morgan menceritakan alasannya bergabung dalam proyek film yang diangkat dari kisah nyata pembunuhan pria kulit hitam oleh polisi di Amerika itu.
Aktor Morgan Freeman mengatakan keterlibatannya sebagai produser eksekutif dalam film baru berjudul “The Killing of Kenneth Chamberlain” dilatarbelakangi motif yang sederhana: "Saya berkulit hitam – orang-orang tampaknya tak menyadari hal itu.”
BACA JUGA: Perempuan Kulit Hitam Pertama Akan Jadi Kepala Polisi ColumbusPeraih Oscar dalam film “Million Dollar Baby” itu masih ingat jelas masa-masa saat ia tumbuh besar dalam era segregasi ras yang saat itu dilegalkan di AS lewat Undang-undang Jim Crow. Dalam wawancara dengan Associated Press, Morgan menuturkan, “Menjadi orang kulit hitam dan dibesarkan di Amerika bagian selatan, saya menyaksikan kekebalan hukum yang memungkinkan pria kulit hitam – pemuda kulit hitam – dibunuh oleh aparat penegak hukum, dalam tanda kutip. Saya dulu menyaksikan eksekusi mati tanpa proses peradilan. Lalu sekarang ada George Floyd, kasus George Floyd yang kita semua saksikan. Dan film ini adalah dramatisasi nyata tentang betapa salahnya pendekatan aparat penegak hukum. Dan saya rasa – atau kami rasa – cara terbaik yang bisa kami lakukan adalah mengsensasionalisasikan hal itu.”
Film “The Killing of Kenneth Chamberlain” diangkat dari kasus pembunuhan Kenneth Chamberlain Sr. oleh polisi pada tahun 2011 di White Plains, New York. Setelah lansia kulit hitam berusia 68 tahun, yang menderita masalah kejiwaan, itu tidak sengaja memicu alat pemberi peringatan medis miliknya, polisi mendatangi apartemennya dan akhirnya membunuhnya.
Your browser doesn’t support HTML5
Kenneth Chamberlain Jr., putra dari mendiang Kenneh Chamberlain Sr. mengatakan, “Kisah ini lebih besar dari pada Kenneth Chamberlain Sr. Kisah ini bukan hanya soal ayah saya. Film ini tentang George Floyd-George Floyd lain, bahkan di White Plains, New York atau Kabupaten Westchester. Saya selalu bilang Westchester punya George Floyd-nya sendiri. […] Ketika orang menanyakan motif atau apa yang mendorong saya (mengangkat kisah ini), itulah yang mendorong saya. Karena saya tidak ingin keluarga lain harus mengalami apa yang dialami keluarga saya dan banyak keluarga lainnya.”
Morgan, yang baru menyelesaikan syuting film “Muti” di Mississippi, di mana ia dibesarkan, baru-baru ini juga menyumbang $1 juta ke Universitas Mississippi untuk pusat pelatihan polisi.
Kembali, Morgan Freeman. “Kami memulai sebuah program reformasi kepolisian – mengajarkan program itu, lewat sebuah departemen yang benar-benar baru untuk fokus pada masalah penegakan hukum dan bagaimana itu seharusnya dijalankan.”
“The Killing of Kenneth Chamberlain” mulai tayang di bioskop dan layanan on demand di Amerika 17 September lalu. [rd/ka]