Kelompok bantuan medis Dokter Tanpa Tapal Batas (Médecins Sans Frontières/ MSF) telah menghentikan aktivitas di sebuah ibukota negara bagian di Sudan Selatan setelah terjadi apa yang disebutnya penjarahan di kompleksnya.
Kelompok itu hari Jumat mengatakan kawanan bersenjata telah memasuki kompleks mereka di Malakal, negara bagian Upper Nile, mengancam staf mereka secara fisik dan menjarah tempat itu.
Malakal adalah lokasi pertempuran Sudan Selatan pekan ini antara pasukan yang pro dan anti pemerintah, dengan kedua pihak sama-sama mengklaim menguasai kota itu. Dokter Tanpa Tapal Batas mengatakan rumah sakitnya telah merawat lebih dari 80 orang yang terluka hari Kamis sebelum ditutup.
Di New York hari Jumat, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan banyak warga sipil di Sudan Selatan bergantung pada pasukan penjaga perdamaian PBB untuk keselamatan mereka.
Badan kemanusiaan PBB itu hari Jumat mengatakan hampir 470,000 orang kini tergusur dari rumah mereka di Sudan Selatan, dan 84,000 lainnya telah menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga.
Perundingan mengenai usulan gencatan senjata antara delegasi yang pro dan anti pemerintah terus berlanjut di Ethiopia, tetapi belum ada kemajuan yang dilaporkan.
Malakal adalah lokasi pertempuran Sudan Selatan pekan ini antara pasukan yang pro dan anti pemerintah, dengan kedua pihak sama-sama mengklaim menguasai kota itu. Dokter Tanpa Tapal Batas mengatakan rumah sakitnya telah merawat lebih dari 80 orang yang terluka hari Kamis sebelum ditutup.
Di New York hari Jumat, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan banyak warga sipil di Sudan Selatan bergantung pada pasukan penjaga perdamaian PBB untuk keselamatan mereka.
Badan kemanusiaan PBB itu hari Jumat mengatakan hampir 470,000 orang kini tergusur dari rumah mereka di Sudan Selatan, dan 84,000 lainnya telah menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga.
Perundingan mengenai usulan gencatan senjata antara delegasi yang pro dan anti pemerintah terus berlanjut di Ethiopia, tetapi belum ada kemajuan yang dilaporkan.