MTV Kampanyekan Kesadaran soal Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

  • Sara Schondhardt

Penulis lagu dan sekaligus penyanyi kenamaan Amerika Jason Mraz akan membintangi pagelaran musik MTVExit di Burma tanggal 16 Desember mendatang untuk meningkatkan kesadaran akan perdagangan manusia (foto: dok).

MTV memberi pelatihan kepada kaum muda di Asia Tenggara untuk menggunakan media sosial guna meningkatkan kesadaran akan perdagangan manusia.
Saluran televisi dan kabel Amerika MTV berupaya meningkatkan kesadaran akan perdagangan manusia selama hampir satu dekade melalui pagelaran musik, film-film dokumentasi di televisi dan video-video musik. Sekarang, melalui kampanye yang disebut MTVExit (http://www.mtvexit.org/1million/), MTV berupaya meningkatkan kesadaran bersama di seluruh dunia dan melatih kaum muda bagaimana menggunakan Facebook, Twitter, dan saluran-saluran online lainnya untuk menebarkan upaya membasmi perdagangan manusia.

Minggu lalu, 25 pemuda dari seluruh Asia Tenggara ikut serta dalam lokakarya empat hari di mana mereka belajar bagaimana menghubungkan kegiatan mereka sehari-hari ke internet, meningkatkan jumlah pengikut dan pesan-pesan internet mengenai perdagangan manusia untuk mendapat tanggapan yang lebih luas.

Putri Damayanti (@pdamayanti), duta besar pemuda dari Indonesia, berkampanye untuk MTVExit.

“Untuk mengatasi berbagai masalah, pertama-tama, kita harus membuat orang sadar mengenai isu itu, sehingga mereka peduli dengan isu ini dan juga menyebarkan sumbangan ide, dan orang juga bisa menyelesaikan masalah ini hanya dengan meng-klik satu kali untuk mengubah dunia,” paparnya.

Ia mengatakan media sosial penting di Asia dan yakin media sosial adalah wahana yang tepat untuk menyebarkan pesan mengenai perdagangan manusia.

Indonesia adalah satu satu masyarakat pengguna media sosial yang teraktif di dunia, dengan lebih dari 70 juta pengguna Facebook dan Twitter. Orang di Indonesia sering menggunakan situs jejaring sosial untuk mengiklankan pesan atau mengkampanyekan suatu hal.

Tetapi beberapa duta besar pemuda MTV berasal dari negara-negara yang kurang banyak menggunakan media sosial.

Seorang pemudi yang bekerja untuk organisasi pemuda di sepanjang perbatasan Thailand-Burma (http://www.helpwithoutfrontiers.org) mengatakan, orang di sana menggunakan Facebook, YouTube, dan Weblogs. Namun organisasinya masih mengandalkan film-film dokumentasi singkat dan teater untuk menjangkau kelompok-kelompok masyarakat tertentu, kebanyakan pekerja migran yang tidak punya cukup akses ke media sosial.

Perdagangan manusia merajalela di Asia Tenggara. Ke-10 negara ASEAN menjadi tempat asal, persinggahan, atau negara tujuan praktik itu. Lebih dari 22 juta korban perdagangan manusia di dunia melalui kawasan ini.

Pada tanggal 16 Desember, Burma akan menjadi tuan rumah pagelaran musik MTVExit, dibintangi penyanyi tenar Amerika Jason Mraz. Dalam pelaksanaannya para organisator acara itu berharap bisa mengumpulkan satu juta orang untuk bersama-sama meng-klik #EXITslavery, yang terhubungkan dengan sebuah video mengenai perdagangan manusia.

Pada laman situs kampanye itu disebutkan yang dibutuhkan hanya meng-klik, berbagi pesan atau mengunggah pesan untuk mendukung kampanye itu. Tetapi pihak-pihak yang mengecam mengatakan kampanye online seringkali terlalu ambisius dan bukan wahana yang tepat untuk mengorganisir massa karena Tweets biasanya hanya berada di online untuk jangka waktu pendek.

Walaupun sulit menentukan apakah kegiatan online bisa langsung dikaitkan dengan aksi nyata, banyak duta besar pemuda MTVExit mengatakan kampanye itu adalah langkah yang tepat.