Hakim di Mesir memanggil beberapa pejabat dan mantan pejabat untuk memberi kesaksian dalam sidang yang akan mulai pada 19 Oktober.
Seorang hakim Mesir telah memerintahkan pejabat keamanan teras untuk memberi kesaksian dalam peradilan ulang dari Presiden Hosni Mobarak yang digulingkan.
Hakim memerintahkan hal itu ketika berlangsung sidang dengan Mubarak yang sedang diadili karena terlibat dalam pembunuhan ratusan demonstran selama pembrontakan 2011 yang mengakibatkan pengunduran dirinya.
Hakim memanggil mantan kepala intelijen Murad Muwafi dan beberapa kepala keamanan dari masa kekuasaan Mubarak untuk memberi kesaksian dalam sidang yang akan mulai pada 19 Oktober. Hakim juga memerintahkan larangan liputan, demi alasan keamanan.
Mubarak mengenakan kacamata hitam dan duduk di kursi roda Sabtu (14/9). Ini merupakan kehadiran kedua kalinya di pengadilan dari mantan pemimpin yang sakit-sakitan itu dan berusia 85 tahun itu, sejak ia dibebaskan dari penjara pada Agustus. Ia ditempatkan di bawah tahanan rumah di sebuah rumah sakit militer dekat Kairo.
Mubarak dijatuhi hukuman seumur hidup tahun lalu, tetapi sebuah peradilan tinggi memerintahkan peradilan ulang.
Sebuah kelompok kecil pendukung Mubarak berkumpul di luar gedung peradilan Sabtu. Beberapa diantaranya meneriakkan slogan-slogan anti Ikhwanul Muslimin.
Hakim memerintahkan hal itu ketika berlangsung sidang dengan Mubarak yang sedang diadili karena terlibat dalam pembunuhan ratusan demonstran selama pembrontakan 2011 yang mengakibatkan pengunduran dirinya.
Hakim memanggil mantan kepala intelijen Murad Muwafi dan beberapa kepala keamanan dari masa kekuasaan Mubarak untuk memberi kesaksian dalam sidang yang akan mulai pada 19 Oktober. Hakim juga memerintahkan larangan liputan, demi alasan keamanan.
Mubarak mengenakan kacamata hitam dan duduk di kursi roda Sabtu (14/9). Ini merupakan kehadiran kedua kalinya di pengadilan dari mantan pemimpin yang sakit-sakitan itu dan berusia 85 tahun itu, sejak ia dibebaskan dari penjara pada Agustus. Ia ditempatkan di bawah tahanan rumah di sebuah rumah sakit militer dekat Kairo.
Mubarak dijatuhi hukuman seumur hidup tahun lalu, tetapi sebuah peradilan tinggi memerintahkan peradilan ulang.
Sebuah kelompok kecil pendukung Mubarak berkumpul di luar gedung peradilan Sabtu. Beberapa diantaranya meneriakkan slogan-slogan anti Ikhwanul Muslimin.