The Connection Museum memperlihatkan koleksi lebih dari 250 artefak termasuk lima sistem panel telepon besar, perangkat siaran TV, beberapa teleprinter yang dahulunya digunakan untuk mengirim berita dari kantor berita seperti Reuters dan lebih dari 200 macam telepon analog.
Peter Armstein, mantan pegawai Microsoft yang menjadi pemandu tur, sukarelawan dan ketua dewan Grup Sejarah Telekomunikasi menjelaskan, "Ada banyak museum telepon lainnya. Kebanyakan dari artefak itu merupakan display statis. Anda tidak dapat memainkannya atau mencobanya. Di sini semuanya berfungsi. Hampir-hampir tidak ada yang dipajang di balik kaca, jadi ini sangat interaktif dan memberi pengalaman yang berbeda."
Amstein merupakan satu dari 23 sukarelawan aktif di museum, yang bekerja di berbagai proyek kecil dan besar. Mereka juga memandu tur seminggu sekali saat museum itu dibuka untuk umum selama beberapa jam.
Ia menambahkan,"Kebanyakan sukarelawan yang bergabung dengan kami di sini memiliki pekerjaan di bidang industri teknologi di mana mereka menghabiskan waktu mereka di depan keyboard. Saya rasa, salah satu hal yang menyenangkan tentang menjadi sukarelawan di sini adalah Anda dapat melihat teknologi tua ini secara fisik dan nyata bentuknya. Anda dapat melihat bagian-bagian yang bergerak, lampu yang berkelap kelip."
Your browser doesn’t support HTML5
Di sudut museum terdapat satu-satunyasistem saklar panel yang masih beroperasi di dunia. Perangkat tua itu ditemukan di gedung telekomunikasi yang berada di sekitar sana dan berhasil diselamatkan sebelum dibawa ke tempat pembuangan sampah dan lenyap selamanya.
Sarah Autumn, pengajar sebuah perusahaan pembuat perangkat jaringan, menghabiskan waktu selama lima tahun dengan susah payah untuk merakit kembali saklar panel, kabel demi kabel. Sistem itu sendiri terdiri dari beberapa rak perangkat tua di mana para operator mengoperasikannya seratus tahun sebelumnya. Ia mengungkapkan betapa sulitnya membuat mesin itu dapat beroperasi kembali.
"Awalnya, dengan mesin ini, ada sangat banyak hal yang harus dipelajari dalam waktu singkat dan ini bukan pekerjaan untuk mereka yang lemah kemauan. Sangat sulit untuk menemukan kesamaan mesin ini dengan mesin lainnya yang pernah saya kerjakan," jelasnya.
Kepada Reuters, Autumn mengungkapkan alasan mengapa ia ingin terus kembali ke Museum Connections, yaitu karena adanya perasaan kesamaan minat di kalangan “kutu buku” lainnya dan untuk mendapat ketenangan setelah melewati hari yang berat. Di tempat itu ia dapat menemukan dunianya dan mengerjakan panel-panel saklar itu. [lj/uh]