Persaingan Musik Terbaik di Ajang Oscar

Geoffrey Rush, kiri, dan Sophie Nélisse dalam sebuah adegan di film "The Book Thief," tenting seorang anak perempuan yang suka buku.

Minggu malam adalah malam Oscar di Hollywood. Walaupun aktor dan aktris yang mendapatkan nominasi Oscar mempunyai lebih banyak penggemar, pengamat juga memberikan perhatian pada lima komposer film yang karyanya menjadi nominasi Musik Asli Terbaik.
Musik pembukaan untuk film The Book Thief hanya satu bagian kecil dari musik asli yang bervariasi dan kompleks yang dikomposisi oleh John Williams untuk film tentang sebuah keluarga Jerman yang menyembunyikan seorang pria Yahudi di rumah mereka pada Perang Dunia II. William yang berusia 82 tahun telah dinominasikan sebanyak 49 kali untuk Academy Award, tapi terakhir kali ia menang adalah 20 tahun lalu untuk film Schindler’s List.

Veteran Hollywood Dan Carlin, yang mengetuai program Musik untuk Film dan Tevelisi di University of Southern California, berpendapat The Book Thief pantas memenangkan Musik Asli Terbaik. Ia menunjuk satu rangkaian musik yang berjudul "Revealing the Secret," di mana karakter utamanya, seorang anak perempuan yang diselamatkan dari kamp kematian, mengatakan pada sahabatnya tentang seorang pria Yahudi yang dilindungi oleh keluarganya.

"Musik itu menyayat hati. Sangat emosional. Dan John bisa melakukannya mungkin lebih baik dari yang lain. Ia menakjubkan," ujarnya.

Carlin menambahkan alasan Williams tetap menjadi "komposer film paling dicari di planet ini" mudah dipahami kalau mendengar musik asli The Book Thief. "Saya bicara dengan beberapa komposer dan mereka mengatakan, 'Saya tidak bisa mendengar musik-musik ciptaan John karena kalau saya mendengarnya, saya ingin memotong jari-jari saya. Bagaimana ia melakukannya? Dan genre musiknya juga bervariasi, dari mulai jazz sampai action dan juga futuristik. Benar-benar luar biasa!'"

Untuk keenam kalinya dalam delapan tahun, komposer film Perancis Alexandre Desplat telah dinominasikan untuk Academy Award kategori Musik Asli Terbaik, kali ini untuk film Philomena. Film drama tentang seorang perempuan Irlandia tua dan seorang wartawan yang mencari anaknya yang diambil darinya sebagai remaja yang hamil di luar nikah dan memberikannya untuk diadopsi.

Carlin mengatakan musiknya kompleks dan canggih, tapi bisa dimengerti. Ia penasaran tentang melodi seperti komedi putar yang sangat penting di awal filmnya.

"Dan saya bertanya-tanya apakah di dalam pikirannya kedua karakter utama film ini memang berputar-putar dalam satu lingkaran yang sama, ketika mereka berdua berusaha memecahkan misteri, ketika mereka berusaha mencari anaknya. Anda tidak akan tahu apakah para kompser memikirkan hal tersebut secar sadar, tapi akhirnya menjadi sangat efektif," kata Carlin.

William Butler dan Owen Pallet Warner, dua komposer yang lebih dikenal untuk karya mereka dengan band indie rock Kanada "Arcade Fire," memenangkan nominasi Oscar untuk film Her. Film ini tentang seorang pria di masa depan yang menjalin hubungan asmara dengan sebuah program komputer dengan suara dan kepribadian perempuan.

Carlin mengatakan gabungan musik elektronik teknologi tinggi dengan melodi romantis mencerminkan hubungan yang dikembangkan manusia dengan teknologi.

"Ada kemanisan melodi dan tema yang mencoba untuk menceritakan kisah cinta, tapi di saat yang sama, ada nuansa teknologi yang datang dan mencoba untuk melepaskan diri dari itu. Nuansa yang sangat menarik," ujarnya.

Carlin bukan seorang penggemar musik elektronik, tapi mengagumi cara komposer film veteran Tom Newman menggabungkannya dengan penulisan musik orkestra tradisional dalam film Saving Mr. Banks. Film drama tersebut menceritakan tetang dua minggu yang dihabiskan oleh penulis Mary Poppins P.L. Travers di Los Angeles pada tahun 1961 dirayu oleh Walt Disney, yang menginginkan hak cipta film untuk buku yang ditulisnya.

"Tapi the Academy belum merangkul film ini," ujarnya. "Walt Disney tetap menjadi tokoh kontroversial di Hollywood dan tidak terlalu dicintai dan hal ini mungkin mengurangi kemungkinan Tom untuk memenangkan Oscar," menambahkan, "tapi musiknya sangat luar biasa."

Film Gravity, yang bersetting di luar angkasa di sepanjang filmnya, mungkin menampilkan musik yang paling tidak biasa di antara para nominasi tahun ini. Karena tidak ada suara "bumi", komposer Steven Price mengkombinasikan musik dengan efek radio.

"Tipe suara perkusi yang tidak mempunyai ritme," menurut Carlin. "Ia membuat hal itu sebagai bagian dari soundtrack yang diciptakannya. Hal itu tidak mudah dilakukan, jadi mungkin menjadi nilai tambah baginya dan film ini juga film box office yang sukses."

Dan Carlin tidak mau mengatakan musik dari film apa yang ia jagokan untuk Minggu malam nanti, tapi berpendapat Gravity mungkin punya kesempatan paling besar. Seperti para komposer, jutaan penonton TV Oscar hanya bisa menunggu nama yang akan diumumkan.