Kampus Berklee College of Music di kota Boston, negara bagian Massachusetts dikenal sebagai salah satu kampus pendidikan musik terbaik di Amerika. Sejumlah nama musisi Indonesia seperti penata musik Andi Rianto, Aminoto Kosim dan pianis jazz Nial Djuliarso merupakan lulusan kampus yang berpusat di kota Boston, Massachusetts ini.
Namun berbeda dengan mahasiswa dan alumni lain yang pada umumnya mengambil jurusan komposisi jazz, penulisan lagu, bisnis musik atau illustrasi musik untuk film, musisi Indonesia Laura Sekarputri, yang lulus tahun 2019, memilih jurusan musik yang jarang diminati, yaitu Terapi Musik.
"Saya menyadari kalau musik mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi suasana hati, musik juga bisa membantu mereka yang mempunyai keterbatasan dalam hidup," kata Laura yang sering bermain musik di gereja maupun acara-acara komunitas di lingkungan kota Boston.
"Dari pengalaman pribadi dalam bermusik, saya percaya bahwa musik mempunyai kekuatan untuk penyembuhan. Jadi waktu kuliah, saya memutuskan untuk mengambil jurusan terapi musik, dan saya tidak pernah menyesal," tambah Laura dalam wawancara dengan VOA New York.
Menurut Laura, terapi musik sangat berguna untuk kesehatan. "Contohnya untuk mengatasi dan mengontrol rasa cemas atau stress, meningkatkan self-expression, mengurasi rasa sakit atau bisa disebut sebagai pain management, dan yang paling penting untuk motivasi saat kita beraktifitas", jelas Laura tentang manfaat dari musik untuk terapi.
Laura yang pernah mendapatkan penghargaan beasiswa profesional dari New England Regions ini, sejak lulus dari kampus Berklee, Laura yang meraih gelar sarjana Musik Terapi dengan kekhususan pada ilmu Psikologi ini, bekerja di pusat rehabilitasi dan perawatan khusus bagi warga berusia lanjut di Herrick House dan Seacoast. Laura juga membantu pengobatan terapi musik di rumah sakit umum.
"Saya juga mengajar piano dan musik untuk anak-anak Pre-School dan Taman Kanak-Kanak di Partridge School, Boston. Itu pengalaman yang sangat menarik apalagi saya suka mengajar anak-anak kecil dan balita. Mereka sangat suka musik," kata Laura yang disaat pandemi covid-19 ini sibuk mengajar musik lewat media daring untuk anak-anak pra-sekolah.
Di tengah kesibukan mengajar musik untuk terapi, Laura mengajak teman-teman dari kampus Berklee Music, yang sedang berada di rumah karena pandemi covid 19 untuk berkarya musik lewat online. "Kebetulan saya sering memakai lagu Over The Rainbow yang dinyanyikan oleh Judi Garland, dari film klasik Amerika Wizard of Oz. Lagu ini saya pakai untuk terapi musik bagi orang-orang lanjut usia, dan mereka suka banget sama lagu itu", jelas Laura.
Lirik lagu Over The Rainbow yang bercerita tentang keindahan dan harapan menumbuhkan inspirasi bagi Laura untuk memadukan dengan lagu dari Indonesia, Laskar Pelangi.
"Kita aransemen lagu Over The Rainbow dengan lagu hit indonesia karya band Nidji, Laskar Pelangi. Kedua lagu ini mempuanyai nuansa yang sama, apalagi dalam Laskar Pelangi ada lirik "Mimpi adalah kunci”. Aransemen intro diawali dengan Acapella atau tanpa instrumen lalu medley dengan “Laskar Pelangi, dimainkan dengan full band," kata Laura yang hingga tulisan ini diturunkan, video Over The Rainbow X Laskar Pelagi telah mendapatkan lebih dari 18.875 penonton di laman Youtube.
"Kami sangat bersyukur, responnya sangat positif, sampai kak Giring sendiri vokalis Nidji juga kasih jempol, Kak Giring juga bilang thank you banget. Semoga karya ini bisa mengajak Indonesia untuk tersenyum selama masa sulit pandemi ini," tambah Laura menutup wawancara. [nr]
BACA JUGA: Musisi Indonesia menjadi Guru Terapi Musik di Boston