Banyak negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura merayakan Iduladha pada hari Kamis (29/6), sementara umat Islam di belahan dunia lain, termasuk di negara-negara seperti Arab Saudi, Mesir, Turki, Afghanistan, dan Nigeria, merayakan hari raya tersebut pada hari Rabu. Ini bervariasi sesuai dengan penampakan bulan di berbagai belahan dunia.
Pada hari Kamis, jemaah berjajar rapat dalam salat berjemaah di jalan-jalan di Jakarta. Masjid-masjid juga dibanjiri jemaah yang melaksanakan salat tersebut, termasuk di Masjid Agung Istiqlal di Jakarta, masjid terbesar di Asia Tenggara.
“Alhamdulillah, kami bisa salat Iduladha bersama keluarga dan merayakan hari raya tanpa takut wabah dan pandemi,” kata Neisya Fabiola, warga Jakarta. “Perayaan tahun ini jauh lebih semarak dibandingkan dengan tahun lalu.”
Hari Raya Iduladha di Indonesia biasanya diwarnai acara makan-makan berbahan dasar daging, yang biasanya berasal dari daging kurban. Kerumunan besar terlihat memenuhi halaman masjid-masjid untuk berpartisipasi dalam acara penyembelihan kurban.
Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk memperpanjang hari raya kurban tahun ini dengan memberikan tambahan dua hari cuti wajib sebelum dan sesudah hari raya umat Islam di negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia tersebut.
Presiden Joko Widodo mengatakan keputusan itu diarahkan untuk memacu kegiatan ekonomi dan pariwisata di negara kepulauan terbesar di dunia itu. “Ini akan memberikan lebih banyak waktu bagi orang untuk bepergian dan menikmati liburan mereka dalam upaya untuk memacu lebih banyak kegiatan ekonomi, khususnya pariwisata domestik,” kata Jokowi pekan lalu.
Indonesia, seperti negara-negara lain di dunia, sedang berjuang untuk keluar dari resesi ekonomi yang dipicu oleh pandemi COVID-19. Sayangnya, perang di Ukraina dan melonjaknya harga energi dan pangan menciptakan komplikasi dalam upaya pemulihan itu.
Tahun lalu, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) mengganggu kegiatan penyembelihan hewan kurban untuk memperingati Iduladha di Indonesia. Namun pemerintah telah berhasil mengatasi wabah itu.
PMK adalah penyakit virus akut yang sangat menular dari hewan berkuku terbelah yang kadang-kadang menular ke manusia. Penyakit ini secara signifikan mengurangi perdagangan kambing, sapi, dan domba yang biasanya marak di Indonesia pada Hari Raya Kurban.
Penyakit itu kembali ke Indonesia tahun lalu, yang telah bebas wabah itu selama 32 tahun. Pemerintah berjuang untuk mengatasinya dengan membentuk satuan tugas dan memerintahkan pemusnahan puluhan ribu ternak yang terinfeksi. [ab/uh]