“FBI terus menyediakan bantuan kepada Departemen Kepolisian Chapel Hill untuk mempelajari bukti-bukti terkait penyidikan kasus pembunuhan tiga orang itu,” kata kantor FBI di North Carolina dalam pernyataan singkat yang diemail ke VOA. “FBI juga telah memulai penyelidikan awal paralel untuk menentukan apakah ada UU federal yang dilanggar terkait kasus itu.”
Dua kakak beradik perempuan dan suami salah seorang dari mereka dibunuh hari Selasa di komplek apartemen di luar kampus Universitas North Carolina di kota Chapel Hill.
Seorang tetangga, Craig Stephen Hicks yang berusia 46 tahun, didakwa melakukan pembunuhan tingkat pertama. Polisi meyakini sengketa parkir yang berlarut-larut memicu penembakan terhadap pasangan pengantin baru Deah Shaddy Barakat dan Yusor Abu-Salha, dan adik Abu-Salha, Razan Abu-Salha yang berusia 19 tahun.
Tetapi ayah kedua korban perempuan itu, Mohammad Abu-Salha, hari Rabu mengatakan yakin penembakan itu merupakan kejahatan terkait kebencian. Dia mengatakan Hicks pernah mengonfrontasi puterinya dan suaminya beberapa kali sambil membawa pistol di sabuknya.
Pemerintah mendefinisikan kejahatan terkait kebencian sebagai aksi kriminal yang sebagian disebabkan oleh bias terhadap ras, agama, etnis, negara asal, gender, orientasi seksual dan disabilitas.
Tahun 2013, penegak hukum AS melaporkan lebih dari 6,900 kasus kejahatan terkait kebencian, menurut statistik FBI. Agama merupakan salah satu dari tiga kategori bias tertinggi, dengan 165 pelanggaran diakibatkan dari bias terhadap Muslim.
FBI mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan paralel dengan penyelidikan oleh polisi sementara keluarga korban menuntut penyelidikan federal terkait kejahatan yang didasari oleh kebencian terhadap tiga warga Muslim di North Carolina.