Naomi Pomeroy adalah seorang perempuan muda dan koki yang sukses, bekerja di Portland, Oregon. Sewaktu ia terjun ke dunia bisnis, ia tahu pekerjaan itu sudah lama didominasi oleh kaum laki-laki, tetapi itu tidak merintangi niatnya.
Kini ia seorang koki profesional pemenang penghargaan, pemilik sebuah restoran bernama Beast. Ia juga penulis buku masak dan pembawa acara di televisi. Restoran Naomi Pomeroy yang bernama "Beast" telah menghidangkan masakan bagi penduduk lokal dan wisatawan di Portland, Oregon, selama lebih dari satu dasawarsa.
Sejak ia membuka Beast, kehidupan Pomeroy berubah dengan dramatis, ia beralih dari seorang juru masak amatir yang memasak bersama ibu dan neneknya, menjadi seorang koki profesional.
“Ketika kami membuka restoran ini, saya pikir hanya akan buka tiga sampai enam bulan dan akan tutup, saya tidak punya harapan!," kata Pomeroy
"Saya tidak takut, tetapi saya tidak pernah berpikir bahwa itu akan menjadi kesuksesan seperti ini. Karena sebelumnya saya belum pernah menjadi koki yang sebenarnya. Saya telah mengelola usaha katering dan bekerja di restoran sepanjang hidup saya, tetapi tidak pernah mempunyai tempat sendiri, menulis menu dan melatih staf saya sendiri," lanjutnya.
Restoran Pomeroy tidak terlalu besar dan dapurnya terbuka, sehingga pengunjung dapat melihat bagaimana makanan disiapkan. Hanya ada dua meja untuk umum yang besar, sehingga pengunjung berbagi ruang dan duduk di sebelah orang-orang yang tidak mereka kenal.
Namun, tampaknya hal itu tidak menjadi masalah bagi siapapun, makanan dan anggur yang enak seharusnya memang menyatukan orang.
BACA JUGA: Perempuan Asli Amerika Unjuk Gigi Lewat Pameran SeniTiap dua minggu, Pomeroy membuat menu baru setelah membicarakan dan menguji rasa makanan dalam waktu cukup lama dengan timnya. Antrean pengunjung yang menunggu untuk menikmati masakannya, menandakan bahwa ia melakukan pekerjaannya dengan baik.
Kumpulan penghargaan yang diperolehnya menunjukkan kisah yang sama. Di antara penghargaan itu adalah "Koki Terbaik dari James Beard Award", semacam Piala Oscar ala bisnis restoran. Namun, tidak selamanya mudah menjadi koki perempuan.
“Saya ingat sewaktu saya turun dari pesawat untuk menghadiri acara Aspen Food and Wine pertama kalinya, seseorang bertanya apakah saya seorang koki. Dan saya menjawab: 'Ya, saya seorang koki dan pemilik restoran Beast di Portland'. Dan mereka berkata: 'Oh, apakah Anda seorang pembuat kue?'" ujar Pomeroy.
Kini ia terkenal dan dikenal dalam industri rumah makan. Ia masih bekerja tanpa lelah di restorannya, Beast, selain juga menulis buku memasak, mencampur dan meracik minuman keras, serta menjadi pembawa acara di TV. Namun, terlepas dari keberhasilan kulinernya, perasaan yang kita peroleh dari restorannya lah yang paling ia pedulikan.
BACA JUGA: Barbara Birungi Mutabazi, Perempuan 'Silicon Valley' dari Afrika"Cita-cita terbesar saya adalah –Anda akan heran– bukan mengenai sajian makanan di piring atau kembalinya para pelanggan saya. Ini benar-benar tentang.....apakah kita bersenang-senang? Apakah kita mendengarkan musik yang bagus dan melakukan percakapan yang baik pada siang hari? Apakah kita mengenal petani kita, apakah kita merasa bangga dengan apa yang kita lakukan?" papar Pomeroy.
"Ini jauh lebih bermakna daripada sekedar restoran. Kegemaran saya adalah membuat orang bahagia, dan itu termasuk saya dan staf saya!" tukasnya.
Pomeroy tidak mempunyai rencana pindah dari Portland, kampung halamannya tempat ia menemukan timnya yang berpikiran sama dan tempat a membesarkan keluarganya. Namun, ia berharap dapat membuka satu restoran lagi di kota itu, sehingga lebih banyak orang dapat menikmati hidangannya dengan baik dan bahagia. [ps/lt]