Ilmuwan NASA, Rabu (11/10), mengatakan bahwa mereka telah menemukan air, karbon, dan bahan organik pada sampel asteroid yang dibawa ke bumi bulan lalu. Bersama-sama, materi itu membentuk “bahan penyusun kehidupan”.
Pada konferensi pers di Johnson Space Center di Houston, Texas, Kepala NASA Bill Nelson mengatakan bahwa partikel dari asteroid dekat Bumi, Bennu, mengandung konsentrasi karbon tertinggi yang pernah ditemukan dalam asteroid yang sejauh ini telah dianalisis.
Penemuan ini penting, kata ilmuwan NASA, karena menunjukkan bahwa asteroid seperti Bennu mengandung semua unsur yang bisa menjadi benih bagi bumi dengan unsur-unsur penting yang mengarah pada perkembangan kehidupan berbasis karbon.
BACA JUGA: Sampel Asteroid Pertama NASA Mendarat di BumiMateri itu dikumpulkan pesawat antariksa OSRIS-REx tiga tahun lalu. Wahana itu diturunkan di gurun Utah, mengakhiri misi gabungan enam tahun badan antariksa Amerika (NASA) dan Universitas Arizona. Itu sampel asteroid ketiga, dan sejauh ini yang terbesar, yang pernah kembali ke Bumi untuk dianalisis, menyusul dua misi serupa yang dilakukan badan antariksa Jepang yang berakhir pada 2010 dan 2020.
Seperti asteroid lainnya, Bennu, merupakan peninggalan awal tata surya. Karena kimia dan mineraloginya sejauh ini hampir tidak berubah sejak terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, asteroid itu menyimpan petunjuk mengenai asal usul dan perkembangan planet berbatu seperti Bumi, dan bahkan mungkin evolusi kehidupan. [ka/lt]