NATO hari Selasa (28/7) mengadakan pertemuan darurat yang tidak lazim untuk mendukung Turki di mana Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pasukannya meningkatkan serangan terhadap militan ISIS dan pemberontak Kurdi di Irak.
Dalam konferensi pers di Ankara, Erdogan mengatakan “tidak ada langkah mundur dalam perang kita melawan teroris”. “Serangan ini akan berlanjut dengan tekad yang sama”.
Bahkan sebelum sidang tertutup NATO dimulai di Brussels, Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan, “Kita sangat mendukung sekutu kita Turki”.
Pertemuan hari Selasa itu diadakan atas permintaan Turki untuk membahas konflik di Suriah dan Irak. Erdogan yang berbicara di ibukota Turki menjelang melawat ke China yang sudah dijadwalkan sebelumnya mengatakan ia yakin para pemimpin NATO akan mengambil “langkah-langkah penting” mengenai krisis itu.
Turki meminta pertemuan itu berdasarkan pasal 4, perjanjian pendirian NATO yang memungkinkan negara-negara meminta konsultasi jika yakin integritas wilayah, politik dan keamanan mereka terancam. Pertemuan itu baru kelima kalinya diadakan sejak aliansi itu didirikan tahun 1949.
Amerika hari Senin mengatakan sedang bekerja sama dengan Turki mengenai sebuah rencana serangan untuk mengusir pemberontak ISIS dari Suriah utara, serangan yang akan meningkatkan keterlibatan Turki dalam perang melawan militan di kawasan itu.