NATO Prihatin Pelanggaran Gencatan Senjata di Ukraina Timur

Kepala NATO yang baru, Jens Stoltenberg (foto: dok).

Kepala NATO Jens Stoltenberg Senin (6/10) mengatakan prihatin atas sejumlah besar pelanggaran terhadap gencatan senjata di Ukraina timur.

Kepala NATO yang baru, Jens Stoltenberg mengatakan aliansi militer Barat itu prihatin atas sejumlah besar pelanggaran terhadap gencatan senjata di Ukraina timur, di mana ia secara tidak langsung menuding kelompok separatis pro-Rusia sebagai pihak yang bersalah.

Berbicara di Polandia hari Senin (6/10) dalam lawatan pertamanya sebagai sekjen baru NATO, Jens Stoltenberg mengatakan ia “memuji pemerintah Ukraina yang telah melakukan banyak hal untuk menjalankan gencatan senjata itu dan juga menyumbang bagi tercapainya “penyelesaian politik” dalam konflik dengan kelompok separatis itu.

Mantan perdana menteri Norwegia itu mengatakan penting bagi Rusia untuk menggunakan “seluruh pengaruhnya” guna memastikan supaya kelompok separatis juga menghormati gencatan senjata tersebut.

Pekan lalu terjadi pertempuran hebat antara pasukan pemerintah dan kelompok separatis di Donetsk, khususnya di sekitar bandara kota di mana para gerilyawan berupaya merebut kembali daerah itu. Kedua pihak saling menyalahkan atas serangan yang menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil di beberapa bagian kota itu. Sedikitnya satu orang tewas di Donetsk hari Senin ketika daerah pemukiman itu diserang.

Sementara itu di Kyiv, Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Untuk Urusan Eurasia dan Eropa Victoria Nuland. Poroshenko menegaskan perlunya memperketat kontrol di perbatasan negaranya dengan Rusia. Nuland memuji Poroshenko atas upayanya mencapai gencatan senjata tersebut.