Negara-Negara yang Berhasil Tangani Covid-19 Alami Lonjakan Penularan Baru

Warga antre di luar tempat tes Covid-19 di Beijing, China, 19 Juni 2020.

Lonjakan penularan baru virus corona di negara-negara yang secara luas berhasil menanggulangi pandemik itu, kini memicu kekhawatiran baru di tengah-tengah perdebatan mengenai pelonggaran pembatasan atau lockdown terkait Covid-19.

Para ilmuwan sedang meneliti apakah perebakan virus baru itu dibawa oleh para pelancong atau disebarkan oleh orang yang tanpa gejala.

Kepala Pusat Pengendalian Penyakit di China mengklaim mungkin ada kasus tanpa gejala, jauh sebelum kasus pertama didapati baru-baru ini di rumah sakit.

Menurut laporan resmi pemerintah China, ke-25 penularan baru yang dilaporkan pada Jumat (19/6) lalu di Beijing, termasuk di antara 32 yang tertular di seluruh negeri, empat di antaranya adalah warga China yang baru kembali dari luar negeri.

Dokter-dokter China membahas apakah DNA Covid-19 dalam wabah baru di Beijing itu jenis yang sama dengan di Eropa.

"Pusat pengendalian Penyakit Menular (CDC China) mengetahui bahwa ciri-ciri genetik virus di Beijing kali ini berbeda dengan beberapa bulan lalu, yang berarti kasus baru ini terkait dengan virus corona yang telah bermutasi," kata Sian Griffiths dari Universitas China di Hong Kong.

Para pejabat China mengatakan, tindakan penutupan telah memperlambat penyebaran pandemi yang menurut pemerintah telah menjangkiti lebih dari 200 orang sejak awal Juni.

Di Eropa, Jerman juga mengalami lonjakan kasus, sejak 1.500 lebih pekerja di sebuah pabrik pengolahan daging dinyatakan positif terjangkit virus corona baru. [ps/pp]