Menyusul Bencana Pendakian, Nepal Perketat Aturan

Tentara Nepal mengangkut para pendaki yang mengalami cedera, di kawasan Thorong La pass, Himalaya, Nepal (17/10).

Pejabat Nepal mengatakan Nepal akan memberlakukan peraturan baru dalam usaha untuk mencegah terjadinya bencana dalam pendakian.

Pemerintah Nepal mengatakan, akan memberlakukan peraturan-peraturan baru dalam usaha untuk merombak bisnis pendakian negara itu, setelah puluhan orang tewas akibat badai salju maut Himalaya, pekan lalu.

Pejabat Pariwisata Tulasi Gautam mengatakan para pendaki akan diharuskan menggunakan peralatan monitor GPS dan membawa pemandu jalan setempat yang terlatih.

Gautam mengatakan, pihak berwenang juga akan menegakkan peraturan-peraturan baru mengenai mendaki tanpa porter atau pemandu terlatih. Ia mengatakan tingginya jumlah korban pendakian karena banyak di antara mereka tidak dikawal pemandu terlatih, dan berusaha melanjutkan pendakian dalam usaha mengatasi badai.

Sedikitnya 41 pendaki, pemandu dan porter tewas pekan lalu ketika badai dan salju Longsor menyapu pegunungan di kawasan Annapurna, Nepal. Para korban termasuk 21 pendaki asing dari India, Israel, Kanada, Polandia, Slowakia, China dan Jepang. Dua puluh lainnya adalah pemandu, porter dan penduduk desa Nepal.

Sejak badai menghantam, pihak berwenang mengatakan, 519 pendaki, termasuk 310 orang asing dan 208 warga Nepal, telah diselamatkan dan diterbangkan ke tempat-tempat aman.