Netanyahu Bantah Bertanggung Jawab dalam Tragedi Gunung Meron

Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara di hadapan para peserta rapat pleno di parlemen Israel, Knesset, Yerusalem, 30 Juni 2022.

Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Kamis (21/7), bersaksi bahwa ia tidak bertanggung jawab atas masalah keamanan yang menyebabkan tragedi berdesak-desakan yang menewaskan 45 orang tahun lalu.

Insiden itu, yang merupakan bencana sipil terburuk dalam sejarah negara itu, terjadi di Gunung Meron di Israel Utara pada sebuah festival Yahudi pada April 2021.

Sekitar 100.000 orang, sebagian besar Yahudi ultra-Ortodoks, menghadiri perayaan itu meskipun ada kebijakan penanggulangan virus corona yang membatasi pertemuan di luar ruangan hingga 500 orang, dan peringatan mengenai keamanan tempat itu.

''Saya tidak berurusan dengan masalah keamanan,'' kata Netanyahu sewaktu bersaksi di hadapan komisi independen yang menyelidiki tragedi itu. Ia mengatakan, ia hanya turun tangan karena adanya pandemi virus corona. Adapun masalah keamanan atau langkah-langkah lainnya, katanya, “Perdana menteri tidak berurusan dengan itu.''

Komisi penyelidikan independen yang dibentuk setelah bencana tahun lalu sedang menyelidiki penyimpangan keamanan utama dan kepadatan di lokasi puncak gunung itu. Komisi tersebut telah merekomendasikan untuk membatasi kehadiran oarng di lokasi itu dan memperbaiki protokol dan infrastruktur keselamatannya.

BACA JUGA: Berdesakan, Festival Keagamaan di Israel, 44 Tewas

Dalam kesaksiannya kepada komisi itu, Netanyahu mengatakan bahwa biasanya perdana menteri tidak terlibat dalam persiapan perayaan tahunan di Meron, tetapi ia mengatakan ia kemudian turun tangan karena adanya pembatasan pandemi virus corona yang berlaku saat itu.

“Saya melakukan lebih daripada pendahulu saya untuk menangani masalah ini,'' kata Netanyahu, ketika didesak mengenai adanya peringatan mengenai masalah keselamatan sebelum acara itu.

Dalam insiden tahun lalu, ratusan orang terjebak di sebuah lorong sempit sewaktu menuruni gunung. Mereka kemudian tersandung dan jatuh karena licinnya lereng itu. Insiden tersebut menewaskan 45 orang dan melukai sedikitnya 150 orang.

Gunung Meron diyakini sebagai tempat pemakaman orang bijak terkemuka abad kedua, Rabi Shimon Bar Yochai. Perayaan musim semi tahunan itu biasanya ditandai dengan penyalaan api unggun besar, nyanyian dan tarian. Pekan lalu, Kepala Distrik Utara Polisi Israel Shimon Lavi mengundurkan diri setelah mengaku ikut bertanggung jawab atas bencana tersebut. [ab/uh]