Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menekankan kembali janjinya untuk menyerang kota Rafah di Gaza selatan, dengan mengatakan: ‘Ada tanggalnya.’
Netanyahu telah berulang kali mengatakan bahwa Israel harus mengirim pasukan darat ke Rafah, dengan alasan kota itu adalah benteng terakhir Hamas di Gaza.
Akan tetapi, masyarakat internasional, termasuk AS, menentang operasi tersebut, karena sekitar 1,4 juta warga sipil yang mengungsi di sana akan terancam bahaya.
Israel bersikeras pihaknya punya rencana untuk melindungi warga sipil.
BACA JUGA: Dewan HAM PBB Tuduh Israel Lakukan Kejahatan Perang terhadap Warga PalestinaDalam sebuah video pernyataan, hari Senin (8/4), Netanyahu mengatakan bahwa operasi Rafah penting bagi tercapainya kemenangan Israel.
“Ini akan terjadi. (Sudah) ada tanggalnya,” ujarnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Ia mengatakan hal itu ketika para perunding Israel berada di Kairo untuk membahas upaya internasional menengahi Israel dan Hamas untuk mencapai gencatan senjata. [rd/lt]