Netanyahu Kemungkinan Raih Jabatan Kelima Sebagai PM Israel

Warga Israel pendukung Partai Likud merayakan kemenangan dalam pemilu di Tel Aviv, Rabu (10/4).

PM Israel Benjamin Netanyahu tampaknya akan meraih masa jabatan kelima hari Rabu (10/4), mengingat hasil pemilu parlemen yang bersaing ketat menunjukkan partainya, Likud, dan sekutu-sekutu sayap kanannya berada dalam posisi terbaik membentuk pemerintahan koalisi.

Dengan 97 persen suara telah terhitung, Likud berhasil mengimbangi perolehan kursi Partai Biru Putih yang berhaluan tengah yang dipimpin mantan panglima militer Benny Gantz.

Dengan tidak adanya partai yang meraih mayoritas di Knesset (sebutan untuk parlemen Israel), koalisi akan diperlukan untuk membentuk pemerintahan. Likud dan sekutu-sekutunya bisa meraih 65 kursi, atau mayoritas, di parlemen yang beranggotakan 120 orang itu.

PM Israel Benjamin Netanyahu dan istrinya merayakan kemenangan partai Likud di Tel Aviv, Rabu (10/4).

Baik Likud dan Partai Biru Putih sama-sama mengklaim kemenangan setelah pemungutan suara berakhir.

Di Washington, Presiden Donald Trump menyebut kemungkinan keterpilihan kembali Netanyahu sebagai isyarat baik bagi perdamaian di kawasan itu.

Netanyahu mengatakan kepada para pendukungnya, Likud telah meraih kemenangan besar. Ia mengatakan, meski koalisinya merupakan pemerintahan sayap kanan, ia berjanji akan menjadi perdana menteri bagi semua.

Pernyataan Netanyahu itu bertentangan dengan seruannya kepada para pemilih pada hari-hari terakhir kampanyenya. Waktu itu ia berusaha mmemperkokoh basis konservatifnya dengan berjanji merebut semua kawasan permukiman di Tepi Barat yang diduduki. Langkah seperti bisa menutup peluang terciptanya negara independen Palestina yang berdampingan dengan Israel.

Gantz menyebut seruan Netanyahu itu tidak bertanggung jawab. Gantz mengatakan, ia mendukung perjanjian perdamaian yang didukung dunia di mana Israel mempertahankan kekuasaanya di sejumlah besar kawasan permukiman di Tepi Barat dan kontrol keamanan di kawasan itu.

Gantz menggambarkan dirinya sebagai kekuatan pemersatu di Israel dan mengatakan kini saatnya menyingkirkan Netanyahu dari kekuasaan. (ab)