Calon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencapai kesepakatan dengan partai Yahudi ultra-Ortodoks pada hari Kamis untuk mengalokasikan pos-pos di kabinet dalam langkah kunci menuju pembentukan pemerintahan menjelang tenggat yang semakin dekat.
Kesepakatan itu menjanjikan lima pos menteri untuk partai Shas dalam pemerintahan Netanyahu mendatang, yang diperkirakan menjadi pemerintah paling berhaluan kanan dalam sejarah Israel.
“Kami telah mencapai langkah lain untuk membentuk pemerintahan,” kata Netanyahu, perdana menteri terlama Israel, yang kemenangannya dalam pemilihan 1 November membuatnya merebut kembali kekuasaan setelah hanya 14 bulan menjadi oposisi.
Partai Likud berhaluan kanan pimpinan Netanyahu telah menandatangani kesepakatan koalisi dengan tiga partai ekstrem kanan yang kontroversial – Zionisme Religius, Kekuatan Yahudi, dan Noam yang sangat anti-LGBT.
Kesepakatan Likud dengan Shas dan blok ultra-Ortodoks lainnya, Yudaisme Taurat Bersatu, bersifat sementara, bukan kesepakatan koalisi yang mengikat. Pakta tambahan akan diperlukan sebelum pemerintah diumumkan, kata partai-partai itu.
BACA JUGA: Israel Lantik Parlemen Baru Paling Berhaluan Kanan Sepanjang SejarahSalah satu masalahnya adalah pemimpin Shas, Aryeh Deri, telah dihukum karena pelanggaran pajak, yang menurut jaksa agung Israel, menghalanginya untuk menjadi anggota kabinet.
Parlemen Israel, di mana Netanyahu dan sekutu-sekutunya sekarang mengendalikan mayoritas, mungkin berusaha untuk meloloskan undang-undang yang memungkinkan Deri untuk menjabat di kabinet sebelum memperkuat kesepakatan koalisi.
Di bawah kesepakatan Shas-Likud, Deri akan menjadi menteri dalam negeri dan menteri kesehatan di pemerintahan Netanyahu berikutnya, selain ditunjuk sebagai wakil perdana menteri.
Jika dikonfirmasi, Deri akan menjadi wakil perdana menteri Israel pertama dari ultra-Ortodoks Yahudi. [lt/uh]