Netanyahu Unggul dalam Hitung Cepat Pemilu Israel

Pemimpin Partai Likud Benjamin Netanyahu menyapa para pendukungnya saat pemilihan umum Israel di Yerusalem, 2 November 2022. (Foto: REUTERS/Ammar Awad)

Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya akan kembali berkuasa, setelah hasil pemilu hari Selasa (1/11) menunjukkan blok sayap kanannya menuju kemenangan tipis.

Perdana menteri terlama Israel itu diadili atas tuduhan korupsi, yang ia bantah. Ia siap untuk mengambil 61-62 kursi di Knesset yang seluruhnya 120 kursi, menurut jajak pendapat televisi Israel.

Hasil jajak awal mungkin berbeda dari hasil akhir pemilu, yang diperkirakan tidak akan terjadi sampai akhir pekan ini.

"Tentu saja saya senang. Saya hanya berharap angka itu terus meningkat," kata anggota parlemen Likud Dudi Amsalem. "Kami akan memperkuat identitas Yahudi, hukum dan ketertiban."

BACA JUGA: Israel Gelar Pemilu Lagi, Sementara Krisis Politik Berlanjut

Pemilu kelima Israel yang dilakukan dalam waktu kurang dari empat tahun itu membuat jengkel banyak pemilih, tetapi jumlah pemilih dilaporkan tetap pada tingkat tertinggi sejak 1999.

Kampanye diguncang oleh kelompok sayap kanan Itamar Ben-Gvir dan daftar Zionisme Agama ultra-nasionalisnya, yang kini siap menjadi partai terbesar ketiga di parlemen, setelah melonjak di margin politik.

Keamanan di jalan-jalan dan kenaikan harga menduduki puncak daftar kekhawatiran pemilih dalam kampanye yang dipicu oleh pembelotan dari koalisi partai sayap kanan, liberal dan Arab yang dipimpin Perdana Menteri Yair Lapid.

Netanyahu, 73, mengandalkan dukungan dari Ben-Gvir dan sesama pemimpin sayap kanan Bezalel Smotrich, yang menampung beberapa posisi ekstrem tetapi masih menyerukan siapa pun yang tidak setia kepada Israel agar diusir dari negara itu. [ps/ah]