Para pejabat Kota New York berencana menggusur kemah-kemah yang didirikan para tunawisma di jalan-jalan kota itu. Kebijakan tersebut mencerminkan upaya serupa yang dilakukan kota-kota metropolitan lain yang sebelumnya yang menoleransi keberadaan kemah-kemah tersebut.
Wali Kota New York Eric Adams mengungkapkan inisiatif itu dalam wawancara khusus dengan surat kabar New York Times pada Jumat (25/3), tetapi baru memberikan sedikit rincian saja. Inisiatif ini disampaikannya satu bulan setelah ia mengumumkan desakan untuk memindahkan seluruh tunawisma dari sistem kereta api bawah tanah kota yang luas, menanggapi maraknya serangan dan perilaku agresif lain.
BACA JUGA:
Perempuan yang Didorong ke depan 'Subway' di Times Square Meninggal Dunia“Kami akan membersihkan perkemahan para tunawisma dari jalan-jala kota dan menempatkan mereka dalam kondisi hidup yang sehat, dengan layanan sosial komprehensif Wraparound Service,” ujarnya kepada New York Times.
“Saya telah meminta badan-badan di kota ini untuk melakukan analisa blok demi blok, distrik demi distrik, untuk mengidentifikasi perkemahan para tunawisma ini, dan kemudian menjalankan rencana untuk memberi layanan pada mereka yang ada di kemah-kemah ini, dan kemudian membongkar kemah-kemah tersebut.”
Wraparound service adalah layanan sosial di Amerika Serikat (AS) untuk anak muda dan keluarga dengan kebutuhan serius yang mencakup konseling, manajemen kasus, edukasi, dan dukungan keluarga.
Adams tidak mengatakan ke mana orang-orang yang selama ini tinggal di kemah-kemah itu akan ditempatkan, dan mengakui para petugas tidak dapat memaksa siapapun untuk pergi ke tempat penampungan tunawisma.
Ia berharap upaya itu akan dimulai dalam dua minggu.
“Berdasarkan hukum, kita tidak dapat menyudahi seorang individu tidur di jalan, dan kita tidak akan melanggar aturan hukum itu,” ujarnya, "Namun, kita tidak dapat (membiarkan) membangun rumah mini yang dibuat dari kardus-kardus di jalan-jalan. Ini tidak manusiawi.”
BACA JUGA:
Serangan terhadap Tunawisma di AS, Aparat Gelar Operasi PencarianDalam perkiraan terbaru Januari 2021 lalu, New York memperkirakan ada sekitar 1.100 orang yang tinggal di taman dan jalan-jalan kota itu, jumlah yang menurut para aktivis advokasi tunawisma jauh lebih kecil dari yang sesungguhnya. Sebagian besar dari sekitar 50 ribu tunawisma di New York tinggal di tempat penampungan.
Para tunawisma dan aktivis yang mendukung mereka mengatakan membersihkan kemah-kemah yang mereka buat di jalan hanya akan menyebabkan mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Semakin banyak kota di AS – termasuk di Los Angeles, San Francisco, Seattle dan Washington DC – yang membersihkan kemah-kemah para tunawisma dan mengambil langkah lain untuk mengatasi isu tunawisma yang tidak pernah terdengar di tahun-tahun sebelumnya. [em/ft]