New York Luncurkan Kuliah Gratis Bagi yang Berpendapatan di Bawah $125 Ribu

Wisuda mahasiswa City College of New York (CCNY) tahun 2016, 3 Juni 2016. (Foto: dok).

Mahalnya pendidikan tinggi menyebabkan banyak warga Amerika tidak bisa melanjutkan kuliah di perguruan tinggi. Kota New York menyadari pentingnya investasi pada kaum muda dan bersedia memberikan beasiswa penuh jika setelah lulus mereka bersedia bekerja dan tinggal di kota itu, sejumlah tahun yang sama ketika memperoleh kuliah gratis.

Seorang pejabat University of New York sejak tahun 2017 telah meluncurkan program kuliah gratis pada perguruan tinggi negeri di negara bagian New York "mengguncang dunia" yang akan berdampak positif bagi mahasiswa dan pasar kerja di New York dan Amerika.

Your browser doesn’t support HTML5

VOA Weekend: Beasiswa Bagi Siswa Kota New York


"Kita harus memiliki perguruan tinggi negeri gratis bagi warga yang berpendapatan $125.000 ke bawah," jelasnya.

Gubernur New York Andrew Cuomo dua tahun lalu mengumumkan anggaran negara bagian senilai $163 miliar yang mencakup program kuliah umum gratis. Mahasiswa dengan pendapatan rumah tangga di bawah $100.000 akan bisa mendaftar di kota New York dan perguruan tinggi negeri gratis, efektif pada musim gugur 2017.

Gubernur New York, Andrew Cuomo. (Foto: dok).

"Negara bagian pertama di negara ini dan akan mengubah hidup. Coba renungkan 80 persen warga di negara bagian New York memenuhi syarat, 80 persen. Bayangkan orang tua bisa mengatakan 'Oooh, amin, anak saya bisa kuliah di perguruan tinggi," imbuhnya.

Batas pendapatan naik menjadi $110.000 pada tahun 2018 dan tahun depan 2020 meningkat menjadi $125.000.

"Kita memiliki mahasiswa yang selama bertahun-tahun mendengar dari para senior dan alumni mengenai pendidikan tinggi negeri di negara bagian New York ketika biaya kuliah dulu sangat baik dan gratis. Saya jamin tidak ada yang mengira itu akan terjadi kembali. Sekarang kita memiliki Beasiswa Excelsior dan apa maknanya bagi kepemimpinan negara bagian New York yang bersedia berinvestasi pada anak muda kita serta berinvestasi dalam pendidikan tinggi publik. Kita tidak bisa memberinya label harga, sangat mengguncang bagi kita," kata Vincent Boudreau, Presiden Interim City College, New York (CCNY).

Siswa yang menerima Beasiswa Excelsior harus tinggal di New York setelah lulus sesuai jumlah tahun mereka menerima beasiswa, sesuatu yang dikatakan oleh siswa CCNY Samiyah Ali kesempatan yang baik.

"Saya kira baik. Perguruan tinggi membuat saya khawatir, bagaimana menjangkaunya? Kami ingin kuliah agar mendapat pekerjaan yang lebih baik, secara finansial terjamin di masa depan. Ini adalah kesempatan yang baik. Menjadikan perguruan tinggi tersedia bagi banyak orang yang tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi," jelasnya.

Ia menambahkan "Daripada membayar kuliah lalu berutang kemudian membayar bunga pinjaman mahasiswa, ia lebih memilih kuliah gratis dan tinggal selama empat tahun di New York.

Dr. Vincent Boudreau, presiden Interim City College of New York (CCNY). Foto: dok.

"Sekarang saksikan negara-negara bagian lain mulai meniru apa yang kita lakukan, karena itu cerdas, masuk akal dan kita adalah warga New York, dan kita memimpin," jelas Gubernur New York, Andrew Cuomo.

Cuomo sebelumnya mengatakan pada bulan Januari usulan Beasiswa Excelsior akan berpotensi menguntungkan sekitar 940.000 keluarga dengan anak-anak usia kuliah di negara bagian itu.

"Kita sudah memiliki ekonomi yang elastis dan dampak Excelsior pada pasar tenaga kerja akan membuatnya lebih elastis lagi. Jadi ini adalah tempat yang sangat baik, bukan hanya untuk beasiswa namun juga bagi orang-orang yang merancang beasiswa ini yang berharap negara bagian New York akan bisa mengakomodasi lulusan Excelsior," imbuh Vincent.

Biaya pendidikan tinggi dan beban utang mahasiswa muncul sebagai masalah utama dalam persaingan antara mantan Menlu Hillary Clinton dan Senator Bernie Sanders untuk menjadi kandidat presiden Partai Demokrat pada tahun 2016 lalu. [my]