Tiga orang yang diduga memiliki hubungan dengan sebuah kelompok terorisme Iran ditangkap di Nigeria.
Pihak berwenang Nigeria telah menangkap tiga orang yang diduga memiliki hubungan dengan sebuah kelompok terorisme Iran yang merencanakan serangan terhadap target-target Amerika Serikat dan Israel di Nigeria.
Mengumumkan penangkapan itu Rabu (20/2), juru bicara Dinas Keamanan Negara Nigeria, Marilyn Ogar, mengatakan, pihak berwenang sedang mencari tersangka keempat.
Ogar mengatakan, pemimpin kelompok itu adalah Abdullahi Mustapha Berende, seorang anggota sekte Syiah yang mengatakan kepada pihak berwenang bahwa ia awalnya pergi ke Iran pada 2006 untuk belajar ajaran Islam Syiah di sebuah universitas. Ia kemudian direkrut oleh sejumlah elemen di Iran ketika kembali ke Iran untuk studi lebih lanjut pada 2011. Berende mendapat pelatihan mengenai cara menggunakan beragam senjata dan membuat bom rakitan.
Ogar mengatakan, Berende belakangan merekrut tiga tersangka lain. Ia mengatakan, kelompok itu menarget fasilitas-fasilitas di Lagos.
Ogar mengatakan, kelompok itu juga merencanakan serangan terhadap beberapa pejabat Nigeria. Berende ditangkap Desember lalu namun pihak berwenang baru mengungkapkan kasus itu Rabu.
Mengumumkan penangkapan itu Rabu (20/2), juru bicara Dinas Keamanan Negara Nigeria, Marilyn Ogar, mengatakan, pihak berwenang sedang mencari tersangka keempat.
Ogar mengatakan, pemimpin kelompok itu adalah Abdullahi Mustapha Berende, seorang anggota sekte Syiah yang mengatakan kepada pihak berwenang bahwa ia awalnya pergi ke Iran pada 2006 untuk belajar ajaran Islam Syiah di sebuah universitas. Ia kemudian direkrut oleh sejumlah elemen di Iran ketika kembali ke Iran untuk studi lebih lanjut pada 2011. Berende mendapat pelatihan mengenai cara menggunakan beragam senjata dan membuat bom rakitan.
Ogar mengatakan, Berende belakangan merekrut tiga tersangka lain. Ia mengatakan, kelompok itu menarget fasilitas-fasilitas di Lagos.
Ogar mengatakan, kelompok itu juga merencanakan serangan terhadap beberapa pejabat Nigeria. Berende ditangkap Desember lalu namun pihak berwenang baru mengungkapkan kasus itu Rabu.