Seorang pria Norwegia hadir di pengadilan Oslo pada Selasa (2/7) untuk mendengarkan dakwaan atas tuduhan menjadi mata-mata China, menurut dinas rahasia Norwegia.
“Kami sedang dalam tahap awal. Oleh karena itu, kami irit bicara sekarang. Kami tidak akan memberikan banyak rincian dalam kasus ini,” kata Thomas Blom, juru bica unit kontra-spionase badan tersebut.
Menurut para pejabat, pria yang tidak disebutkan identitasnya itu, dan hanya digambarkan sebagai tersangka “yang banyak diketahui,” ditangkap pada Senin (1/7) di bandara internasional Gardermoen, Oslo, sekembalinya perjalanan dari China. Dia lalu akan ditahan selama minimal empat minggu.
BACA JUGA: Ajudan Anggota Parlemen UE Dituduh Jadi Mata-Mata ChinaBlom mengatakan bahwa persidangan tertutup itu didasarkan pada upaya “percobaan” spionase atas nama Beijing, dan bahwa “perangkat pembawa data” “sangat relevan” sebagai bukti dalam kasus ini.
Jika terbukti bersalah, tersangka dapat menghadapi hukuman hingga 10 tahun penjara.
Marius Dietrichson, pengacara yang mewakili tersangka, mengatakan bahwa pria tersebut akan mengaku tidak bersalah.
Penangkapan ini merupakan perkembangan terbaru dalam ketegangan hubungan antara Oslo dengan Beijing, yang mulai ditandai dengan keputusan komite Hadiah Nobel Perdamaian, yang berbasis di Oslo, untuk memberi penghargaan kepada mendiang pembangkang China yang dipenjara, Liu Xiaobo. Sebuah keputusan yang tidak bisa dikontrol oleh pemerintah Norwegia.
China lalu menangguhkan perjanjian perdagangan dan membatasi impor salmon Norwegia sebagai reaksi. [th/ns]