Perjalanan ke Mars memiliki banyak tantangan, termasuk bagaimana memberi makan para astronot dalam perjalanan selama enam bulan ke Planet Merah itu.
Untuk itu, badan antariksa AS NASA sedang bekerja untuk menciptakan makanan-makanan batangan berbobot ringan yang menyediakan kalori tanpa menambah bobot ekstra ke dalam pesawat antariksa Orion dan pendorong masif yang diperlukan untuk sampai ke Mars.
Tidak seperti di Stasiun Antariksa Internasional (ISS), di mana para astronot dapat memilih dari lebih dari 200 makanan, hal itu tidak dimungkinkan dalam misi ke Mars karena jumlah bahan bakar yang diperlukan untuk sampai ke Mars mengharuskan pengurangan bobot di banyak aspek, seperti makanan. Selain itu, ISS secara rutin mendapat pasokan dengan beragam makanan.
Makanan-makanan batangan, setidaknya untuk saat ini, dikembangkan untuk makan pagi, menurut NASA.
Meskipun banyak orang Amerika makan protein batangan sebagai pengganti makanan, NASA mengatakan hal itu tidak cukup baik untuk misi Mars.
"Tidak ada makanan batangan yang tersedia secara komersial saat ini yang memenuhi kebutuhan kami, jadi kami harus merancang sesuatu yang akan berguna untuk para awak, sambil mencari cara agar makanan itu bertahan disimpan bertahun-tahun," ujar Takiyah Sirmons, ilmuwan pangan di Pusat Antariksa Johnson NASA di Houston.
Beberapa rasa sedang diolah termasuk jeruk cranberry dan kacang barbekyu. Untuk makanan lain, menurut NASA, para astronot yang menuju dan dari Mars akan mendapat seleksi makanan mirip dengan di ISS.
Salah satu potensi masalah dengan makanan batangan adalah mungkin akan menurunkan semangat karena pilihan, rasa dan kualitas makanan penting dalam misi panjang.
Jadi NASA sekarang juga sedang mengupayakan cara lain untuk menyediakan makanan bagi para astronot, termasuk sistem produksi sayuran seperti di stasiun antariksa dan jenis lain makanan kemasan.
Peluncuran misi berawak pertama dari Orion diperkirakan paling awal pada 2021, diikuti dengan misi-misi berawak ke Mars lainnya. [hd]