NYC Marathon 2018: Apakah Lari Masih Jadi Olahraga yang Terjangkau?

Dapat berlari di ajang marathon bergengsi seperti New York City Marathon menjadi impian banyak pelari. Tak heran kalau salah satu marathon utama dunia ini bagai magnet yang mampu menarik pelari dari seluruh dunia termasuk Indonesia. Tapi tentunya diperlukan biaya yang tak murah untuk dapat datang dan berlari di kota the Big Apple ini.

Apakah lari kini menjadi olahraga yang tak murah lagi? Belum lagi berbagai perlengkapan dan asesoris lari yang seakan-akan menjadi keharusan untuk dikenakan. Bagaimana tanggapan para pelari Indonesia, baik yang datang dari tanah air maupun yang telah menetap di Amerika, dan bagaimana juga tanggapan para pelari Amerika terhadap trend ini?

CG:
1. Adriansyah Sinaga/Pelari dari Jakarta

2. Raizin Kadni/Cerita Lari

3. Stephen Peng/ Pelari Indonesia dari California

4. Mary Peterson/ Anggota "First Time Marathon"

5. Conroy Zein/ Direktur Program "First Time Marathon"

6. Galt Saar/ Pelatih "First Time Marathon"

7. Pretty Soelaiman/Pelari Indonessia dari Los Angeles