Presiden Obama membatalkan lawatan ke Asia karena penghentian sebagian kegiatan pemerintah yang telah memasuki hari ke-empat, Jumat (4/10).
Gedung Putih mengumumkan Kamis malam (3/10) bahwa Presiden Obama mengambil keputusan untuk membatalkan kunjungan ke Indonesia dan Brunei karena masalah penghentian operasi pemerintah Amerika. Menurut rencana, Presiden Obama akan terus menekan fraksi Republik agar melakukan pemungutan suara untuk memulai kembali kegiatan pemerintah.
Gedung Putih mengatakan Menteri Luar Negeri John Kerry akan memimpin delegasi Amerika ke dua negara itu, serta ke Malaysia dan Filipina. Kerry akan menghadiri KTT APEC di Bali menggantikan Presiden Obama.
Sebelumnya hari Kamis (3/10), Presiden Obama mengatakan rancangan undang-undang untuk mendanai pemerintah yang tidak disertai isu-isu lain, termasuk program layanan kesehatannya yang dikenal sebagai Obamacare – akan dapat lolos di DPR. Obama menuduh ketua DPR yang berasal dari fraksi Republik, John Boehner, menuruti sekelompok kecil anggota ekstremis konservatif Republik yang menolak pendanaan bagi program layanan kesehatan yang diusulkan presiden sebagai bagian dari anggaran berikutnya.
Boehner mengatakan Obama menolak bernegosiasi. Ketua DPR itu mengatakan, apa yang diinginkannya hanyalah berdiskusi mengenai Obamacare dan apa yang ia sebut “keadilan” bagi rakyat Amerika.
Indonesia memahami sepenuhnya keputusan presiden Barack Obama untuk tidak menghadiri KTT APEC di Bali. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa seusai menemui Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida, mengatakan hal itu kepada wartawan, hari Jumat (4/10), menjelang KTT APEC yang akan berlangsung dari tanggal 5 sampai 7 bulan ini.
Menurut Marty, Obama menelpon presiden SBY Jumat pagi (4/10) untuk menyatakan penyesalan karena tidak dapat menghadiri KTT APEC.
Mengingat situasi anggaran yang sedang terjadi di Amerika, kata Marty, Indonesia memahami sepenuhnya bahwa Obama terpaksa membatalkan kehadirannya dalam KTT APEC di Bali.
Gedung Putih semula mengatakan bahwa Obama akan membatalkan rencana persinggahan di Filipina dan Malaysia tetapi akan tetap menghadiri KTT APEC dan KTT Asia Selatan di Brunei.
Gedung Putih mengatakan Menteri Luar Negeri John Kerry akan memimpin delegasi Amerika ke dua negara itu, serta ke Malaysia dan Filipina. Kerry akan menghadiri KTT APEC di Bali menggantikan Presiden Obama.
Sebelumnya hari Kamis (3/10), Presiden Obama mengatakan rancangan undang-undang untuk mendanai pemerintah yang tidak disertai isu-isu lain, termasuk program layanan kesehatannya yang dikenal sebagai Obamacare – akan dapat lolos di DPR. Obama menuduh ketua DPR yang berasal dari fraksi Republik, John Boehner, menuruti sekelompok kecil anggota ekstremis konservatif Republik yang menolak pendanaan bagi program layanan kesehatan yang diusulkan presiden sebagai bagian dari anggaran berikutnya.
Boehner mengatakan Obama menolak bernegosiasi. Ketua DPR itu mengatakan, apa yang diinginkannya hanyalah berdiskusi mengenai Obamacare dan apa yang ia sebut “keadilan” bagi rakyat Amerika.
Indonesia memahami sepenuhnya keputusan presiden Barack Obama untuk tidak menghadiri KTT APEC di Bali. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa seusai menemui Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida, mengatakan hal itu kepada wartawan, hari Jumat (4/10), menjelang KTT APEC yang akan berlangsung dari tanggal 5 sampai 7 bulan ini.
Menurut Marty, Obama menelpon presiden SBY Jumat pagi (4/10) untuk menyatakan penyesalan karena tidak dapat menghadiri KTT APEC.
Mengingat situasi anggaran yang sedang terjadi di Amerika, kata Marty, Indonesia memahami sepenuhnya bahwa Obama terpaksa membatalkan kehadirannya dalam KTT APEC di Bali.
Gedung Putih semula mengatakan bahwa Obama akan membatalkan rencana persinggahan di Filipina dan Malaysia tetapi akan tetap menghadiri KTT APEC dan KTT Asia Selatan di Brunei.