Presiden AS Barack Obama berada di Afrika Selatan untuk menggalakkan perdagangan, pembangunan ekonomi dan demokrasi di benua Afrika.
Presiden melakukan pembicaraan Sabtu (29/6) dengan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma di Pretoria sebelum bertemu dengan tokoh-tokoh muda Afrika di Soweto. Di sana, ia mengumumkan sebuah program yang akan mendatangkan 500 warga muda Afrika ke Amerika setiap tahun untuk ikut pelatihan kepempimpinan.
Dalam sebuah konferensi pers bersama Zuma, Obama mengatakan sasaran kunjungannya adalah mendorong perdagangan dan investasi guna memicu pertumbuhan di Afrika Selatan yang juga akan bermanfaat untuk Amerika. Presiden Amerika itu mengatakan ia berniat memperbarui Undang-Undang Pertumbuhan dan Peluang Afrika yang menghapus tarif untuk kebanyakan ekspor Afrika ke Amerika. UU ini akan kadaluarsa pada 2015.
Obama mengatakan Amerika tidak merasa terancam dengan investasi besar-besaran di Afrika oleh China. Tetapi katanya, warga Afrika harus mempertanyakan apakah investasi itu menghasilkan lapangan pekerjaan dan menguntungkan untuk Afrika.
Dalam sebuah konferensi pers bersama Zuma, Obama mengatakan sasaran kunjungannya adalah mendorong perdagangan dan investasi guna memicu pertumbuhan di Afrika Selatan yang juga akan bermanfaat untuk Amerika. Presiden Amerika itu mengatakan ia berniat memperbarui Undang-Undang Pertumbuhan dan Peluang Afrika yang menghapus tarif untuk kebanyakan ekspor Afrika ke Amerika. UU ini akan kadaluarsa pada 2015.
Obama mengatakan Amerika tidak merasa terancam dengan investasi besar-besaran di Afrika oleh China. Tetapi katanya, warga Afrika harus mempertanyakan apakah investasi itu menghasilkan lapangan pekerjaan dan menguntungkan untuk Afrika.