Presiden Amerika Barack Obama berjanji akan menempuh prakarsa diplomatik Rusia untuk melenyapkan senjata kimia Suriah, tetapi mengatakan militer Amerika akan siap bertindak apabila diplomasi gagal.
Dalam pidato televisi ke seluruh Amerika Selasa malam (10/9), Presiden Obama merujuk pada gagasan Rusia dan persetujuan Suriah yang dilaporkan sebagai “tanda menggembirakan.”
Berdasarkan persetujuan itu, pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad akan menyerahkan senjata kimianya kepada PBB untuk dihancurkan, dan Amerika Serikat akan membekukan rencananya untuk serangan militer.
Obama mengatakan terlalu dini untuk mengetahui apakah tawaran itu akan berhasil, tetapi mengatakan gagasan itu mempunyai potensi untuk menghilangkan ancaman senjata kimia tanpa menggunakan kekuatan militer.
Pidato Selasa malam itu semula dijadwalkan supaya Obama dapat mendesak Kongres dan rakyat Amerika untuk mendukung tindakan militer di Suriah. Tetapi, dengan situasi diplomatik yang berubah dengan cepat, Presiden meminta anggota Kongres agar menangguhkan pemungutan suara yang direncanakan.
Walaupun terjadi perubahan, Obama masih menghabiskan sebagian besar pidato 15 menitnya untuk menyampaikan argumentasi untuk serangan militer terhadap sasaran tertentu, dengan mengatakan bahwa cita-cita, prinsip dan keamanan nasional Amerika Serikat dipertaruhkan di Suriah.
Obama mengatakan tujuan serangan Amerika adalah untuk membuat Assad jera supaya tidak menggunakan senjata kimia lagi, mengurangi kemampuan rejimnya untuk menggunakannya, dan menegaskan kepada dunia bahwa Amerika Serikat tidak akan mentolerir penggunaannya.
Berdasarkan persetujuan itu, pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad akan menyerahkan senjata kimianya kepada PBB untuk dihancurkan, dan Amerika Serikat akan membekukan rencananya untuk serangan militer.
Obama mengatakan terlalu dini untuk mengetahui apakah tawaran itu akan berhasil, tetapi mengatakan gagasan itu mempunyai potensi untuk menghilangkan ancaman senjata kimia tanpa menggunakan kekuatan militer.
Pidato Selasa malam itu semula dijadwalkan supaya Obama dapat mendesak Kongres dan rakyat Amerika untuk mendukung tindakan militer di Suriah. Tetapi, dengan situasi diplomatik yang berubah dengan cepat, Presiden meminta anggota Kongres agar menangguhkan pemungutan suara yang direncanakan.
Walaupun terjadi perubahan, Obama masih menghabiskan sebagian besar pidato 15 menitnya untuk menyampaikan argumentasi untuk serangan militer terhadap sasaran tertentu, dengan mengatakan bahwa cita-cita, prinsip dan keamanan nasional Amerika Serikat dipertaruhkan di Suriah.
Obama mengatakan tujuan serangan Amerika adalah untuk membuat Assad jera supaya tidak menggunakan senjata kimia lagi, mengurangi kemampuan rejimnya untuk menggunakannya, dan menegaskan kepada dunia bahwa Amerika Serikat tidak akan mentolerir penggunaannya.