Obama Kecam Rusia karena Semakin Agresif terhadap Ukraina

Presiden Amerika Barack Obama (kanan) menerima Sekjen NATO Jens Stoltenberg di Gedung Putih, hari Selasa (26/5).

Presiden AS Barack Obama hari Selasa (26/5) mengatakan Rusia berlaku semakin agresif terhadap Ukraina.

Presiden Amerika Barack Obama berkomentar demikian seusai bertemu Sekretaris-Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Gedung Putih, Selasa (26/5).

Obama mengatakan ia dan Stoltenberg menegaskan lagi pentingnya mematuhi gencatan senjata antara pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia yang dicapai bulan Februari lalu.

Stoltenberg meminta Rusia agar berhenti membantu para separatis itu dan menarik semua pasukannya dari Ukraina timur.

Menurut data PBB, lebih dari 6.000 orang telah tewas di Ukraina timur sejak pemberontakan pecah lebih dari setahun lalu.

Sementara itu, ratusan pesawat perang dan ribuan tentara Rusia hari Selasa memulai latihan militer besar-besaran. Latihan itu digelar bersamaan dengan latihan militer NATO di kawasan Kutub Utara pada masa hubungan Rusia dan Barat semakin tegang.

Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan 12.000 tentara, hingga 250 jet militer dan ratusan senjata lain akan ikut dalam latihan tersebut. Media Rusia mengatakan latihan itu bertujuan menyiapkan respons militer terhadap serangan dari luar negeri.

Rusia telah meningkatkan berbagai latihan militernya sejak mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina tahun lalu.

Di sisi NATO, Arctic Challenge Exercise 2015 mencerminkan kerjasama militer yang lebih erat antara para anggota aliansi pertahanan itu. Latihan tersebut melibatkan 4.000 personil militer dan 100 jet tempur dari Amerika dan delapan negara Eropa.

Program itu akan berlangsung hingga 4 Juni, dilanjutkan dengan operasi tahunan di kawasan Baltik yang mencakup 4.500 tentara dari 17 negara anggota NATO.