Presiden Barack Obama hari Selasa (14/4) resmi meminta Kongres mencabut Kuba dari daftar negara yang dianggap Amerika mendukung terorisme sebagai bagian dari usaha normalisasi hubungan bilateral.
Keputusan itu diambil setelah kajian Departemen Luar Negeri Amerika menyimpulkan Kuba “sudah tidak lagi memberikan bantuan apapun terhadap aktivitas teror internasional” dalam enam bulan ini. Kajian itu juga mengatakan Kuba telah menjamin tidak akan melakukan hal tersebut di masa depan.
Obama bertemu Presiden Kuba Raul Castro beberapa hari lalu pada KTT Negara Benua Amerika di Panama, tatap muka pertama antara pemimpin kedua negara dalam lebih dari 50 tahun.
Masuknya Kuba dalam daftar itu sempat menghambat proses pemulihan hubungan kedua negara yang hanya terpisah laut sepanjang 145 kilometer. Jika resmi dicabut dari daftar hitam itu, Kuba bisa mendapatkan aliran investasi baru dari dunia internasional.
Amerika dan Kuba juga berencana membuka lagi kedutaan di masing-masing ibukota Washington dan Havana.
Hanya tiga negara yang tersisa dalam daftar itu yaitu Iran, Sudan dan Suriah.