Obama: Pertahankan Sanksi Sampai Rusia Patuhi Gencatan di Ukraina

Presiden AS Barack Obama (kanan) memberikan konferensi pers gabungan bersama PM Italia Matteo Renzi di Washington, Jumat (17/4).

Presiden Obama Jumat (17/4) mengatakan sanksi-sanksi harus dipertahankan, sampai Rusia menjalankan langkah-langkah yang diwajibkan.

Presiden Barack Obama hari Jumat (17/4) mengatakan bahwa Amerika dan Eropa harus mempertahankan sanksi-sanksi terhadap Rusia sampai Rusia memberlakukan sebuah gencatan senjata di Ukraina.

Sementara, Rusia memperingatkan bahwa kedatangan pasukan lintas-udara Amerika untuk melatih tentara Ukraina bisa “mengacaukan” kawasan itu.

Dalam konferensi pers gabungan bersama Perdana Menteri Italia Matteo Renzi di Washington Presiden Obama mengatakan Amerika harus mempertahankan sanksi-sanksi yang ada sekarang sampai Rusia menjalankan langkah-langkah yang diwajibkan oleh perjanjian.

Amerika dan Eropa telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Rusia sejak menganeksasi Krimea dari Ukraina tahun lalu dan mendukung separatis di Ukraina Timur.

Pejabat-pejabat Amerika dan Eropa mengatakan pasukan Rusia telah masuk ke Ukraina untuk mendukung separatis, sebuah tuduhan yang berkali-kali disangkal pejabat Rusia.

Presiden Vladimir Putin mengulang sangkalan tersebut hari Kamis dalam wawancara tahunan di televisi dimana ia menjawab pertanyaan rakyat Rusia.

Sementara itu juru bicara Putin, Dmitry Peskov, hari Jumat mengatakan kepada Wartawan, kehadiran para instruktur dari “negara ketiga” di Ukraina selain Rusia atau Ukraina “tidak kondusif bagi konflik, tidak akan menimbulkan suasana kondusif bagi pelaksanaan perjanjian gencatan senjata, tapi sebaliknya bisa mengacaukan situasi.

Pasukan Amerika tiba di Ukraina minggu ini untuk melakukan serangkaian pelatihan bagi militer Ukraina.