Obama Salahkan Partai Republik atas Kegagalan Reformasi Imigrasi

Presiden Barack Obama membahas isu imigrasi di jaringan televisi AS 'Univision' yang berbahasa Spanyol hari Kamis (20/9).

Presiden AS Barack Obama menyalahkan Partai Republik atas kegagalannya memenuhi janji reformasi imigrasi dalam masa jabatan pertamanya.
Presiden Amerika Barack Obama tampil di jaringan televisi Amerika Univision yang berbahasa Spanyol hari Kamis, katanya faksi Republik di Kongres yang sebelumnya selalu mendukung reformasi undang-undang imigrasi tiba-tiba menentangnya. Presiden mengakui bahwa ia tidak naif dalam mengantisipasi hal ini.

Obama juga mengatakan siapapun yang yakin rakyat Amerika ingin tergantung pada pemerintah berarti tidak “tahu banyak tentang perkembangan."

Ia merujuk pada sebuah rekaman video yang muncul minggu ini dimana Capres Partai Republik Mitt Romney dalam acara penggalangan dana bulan Mei mengatakan 47 persen orang yang memilih Obama adalah orang-orang yang merasa jadi "korban" dan bergantung pada tunjangan pemerintah. Romney mengatakan ia tidak akan "peduli terhadap orang-orang itu."

Romney tampil di Univision hari Rabu, ia mengatakan kampanyenya 100 persen untuk rakyat Amerika. Ia mengatakan Partai Republik tradisinya merupakan tempat bagi warga Amerika keturunan Hispanik, ia menyebutnya tempat yang menyediakan kesempatan dan harapan.

Jajak pendapat menunjukan Presiden Obama unggul hampir 40 persen dibandingkan Romney di kalangan pemilih Hispanik. Kedua kandidat hari Kamis berkampanye di Florida - negarabagian dengan populasi Hispanik besar dan penting untuk merebut tempat di Gedung Putih.

Hari Kamis, mantan Gubernur Minnesota dan bakal calon presiden dari Partai Republik Tim Pawlenty mengundurkan diri dari posisinya sebagai salah satu ketua dari kampanye Romney dan menjadi kepala perusahaan pelobi untuk Wall Street. Financial Services Roundtable mengatakan perusahaannya adalah non-partisan.

Pawlenty sebelumnya adalah bakal calon Presiden dari Partai Republik. Ia mengundurkan diri dari kontes pemilihan tahun lalu setelah terpuruk dalam jajak pendapat di Iowa, salah satu pedoman utama dalam mengukur popularitas bakal calon presiden.