Obama Siap Gunakan Kekuasaan Eksekutif untuk Pelaksanaan Reformasi Imigrasi

Presiden AS Barack Obama

Presiden Amerika Barack Obama menyatakan siap menggunakan kekuasaan eksekutifnya, memungkinkannya memotong Kongres, untuk melaksanakan reformasi imigrasi yang menyeluruh.

Berbicara hari Minggu (16/11) pada akhir KTT G-20 di Australia, Obama mengatakan, ia tidak akan terpengaruh untuk mencapai undang-undang imigrasi baru dengan ancaman dari sebagian anggota Kongres yang akan mengambil tindakan yang dapat mengarah ke penutupan kembali pemerintah.

Rencana baru presiden mengeluarkan perintah eksekutif mengenai imigrasi menjelang akhir tahun ini kecuali bila Kongres melakukan pemungutan suara terkait undang-undang reformasi yang komprehensif, bisa melindungi jutaan orang yang tinggal di Amerika secara ilegal dari deportasi.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson dalam konferensi di Perpustakaan Kepresidenan Ronald Reagan di California hari Sabtu mengatakan, pemerintahan Obama dalam "tahap akhir" mengembangkan tindakan. Ia menggambarkan sistem imigrasi sekarang sebagai "rusak." Johnson mengatakan sangat disayangkan fraksi Republik di Kongres tidak bertindak tahun lalu mengenai undang-undang reformasi imigrasi. Menteri Keamanan Dalam Negeri mengatakan tindakan eksekutif presiden akan menyeluruh dan akan memperkuat keamanan perbatasan.

Senator John McCain, salah seorang dari fraksi Republik yang mendukung reformasi imigrasi, mendesak Presiden Obama agar "memberi waktu kepada Kongres yang baru" guna mengkaji apakah reformasi undang-undang itu bisa dilanjutkan. Ia memperingatkan, setiap tindakan eksekutif bisa "berdampak nyata" bagi hubungan antara Gedung Putih dan Kongres.

McCain adalah senator dari negarabagian Arizona dimana banyak imigran gelap menyeberang masuk dari Meksiko.