Presiden juga menantang para anggota Kongres di Washington untuk menghormati perjuangan di Selma dengan memulihkan UU hak pilih yang dilahirkan dari perjuangan di sana.
“Presiden Ronald Reagan menandatangani pembaruan UU Hak Pilih ketika dia menjabat. Presiden George W. Bush menandatangani pembaruan UU Hak Pilih ketika dia menjabat. 100 anggota Kongres hadir hari ini untuk menghormati orang-orang yang bersedia mati demi hak untuk melindunginya. Jika kita ingin mengenang hari ini, biarkan 100 anggota Kongres itu kembali ke Washington dan mengumpulkan 400 orang lagi, dan bersama-sama kita berjanji untuk menjalankan misi untuk memulihkan UU tersebut tahun ini,” kata Presiden Obama.
Ribuan orang berkumpul di Selma hari Sabtu (7/3) untuk memperingati peristiwa tersebut dan mendengar presiden berpidato. Istri Obama, Michelle, dan kedua puterinya, Malia dan Sasha, juga hadir dalam peringatan tersebut serta pendahulu Obama, George W. Bush, dan isterinya, Laura.
Anggota Kongres John Lewis, yang menjadi korban pemukulan yang parah dalam pawai “Minggu Berdarah,” memperingatkan massa bahwa meskipun mereka diperlakukan dengan brutal, namun mereka enggan menyerah memperjuangkan kesetaraan hak pilih.
“Kami dipukuli, disemprot gas air mata, sebagian dari kami dibiarkan bergelimang darah di atas jembatan. 17 diantaranya diopname di rumah sakit hari itu. Tetapi kami tidak pernah membalasnya. Kami terus meyakini bahwa kebenaran yang kami junjung pada akhirnya akan menentukan,” kata John Lewis.
Setelah pidato-pidato itu, Obama dan massa yang besar jumlahnya berjalan melintasi Jembatan Edmund Pettus Bridge dimana polisi dan pasukan menyerang para demonstran pada 7 Maret 1965, ketika mereka hendak berpawai dari Selma ke Montgomery untuk mendukung hak-hak pilih bagi semua ras.
Dua minggu setelahnya, yang dikenal sebagai “Minggu Berdarah,” pemimpin hak-hak sipil Martin Luther King, Jr. berhasil memimpin pawai dari Selma ke Montgomery. Unjuk rasa itu membantu mendorong disahkannya UU Hak Pilih 1965 yang melarang diskriminasi berdasarkan ras.