Presiden Amerika Barack Obama mengumumkan usul kontroversial terkait pembatasan senjata api yang diperkirakan akan menyulut pertentangan politik dengan organisasi pro-senjata api (NRA), Rabu (16/1).
Presiden Amerika Barack Obama telah mengungkapkan agendanya untuk pembatasan senjata api dengan seperangkat usul yang kontroversial yang diperkirakan akan menyulut pertentangan politik dengan organisasi-organisasi yang pro-senjata api dan para pendukung mereka.
Gagasan Obama tersebut mencakup larangan senjata serbu, pemeriksaan latar belakang yang universal bagi penjualan senjata, dan meningkatkan perawatan kesehatan mental. Presiden Obama juga mengatakan ia akan menandatangani 23 perintah eksekutif agar penegak hukum dan pakar kesehatan jiwa memiliki peralatan lebih banyak untuk memerangi kekerasan senjata api.
Obama mengumumkan usul itu hari Rabu di Gedung Putih, dikelilingi oleh beberapa murid sekolah yang telah menulis surat kepadanya tentang kekerasan senjata api, pasca penembakan di sekolah dasar Sandy Hook, Connecticut yang menewaskan 20 murid dan enam guru, 14 Desember lalu. Ia menyebut hari itu yang paling buruk dalam masa kepresidenannya, dan mengingatkan bahwa tindakan Kongres mengenai pembatasan senjata api akan mendapat dukungan dari generasi masa depan. Keluarga para korban ikut hadir dalam acara itu.
Presiden Obama mengatakan, menjaga keselamatan anak-anak merupakan “tugas utama kita sebagai masyarakat”, dengan menambahkan jika satu nyawa saja dapat diselamatkan dengan mengurangi kekerasan senjata api, adalah kewajiban negara untuk mencobanya.
Tetapi, ia menghadapi tentangan kuat dari para anggota konservatif di Kongres dan para pelobi senjata api yang paling besar di Amerika, Perhimpunan Senapan Nasional (NRA).
Gagasan Obama tersebut mencakup larangan senjata serbu, pemeriksaan latar belakang yang universal bagi penjualan senjata, dan meningkatkan perawatan kesehatan mental. Presiden Obama juga mengatakan ia akan menandatangani 23 perintah eksekutif agar penegak hukum dan pakar kesehatan jiwa memiliki peralatan lebih banyak untuk memerangi kekerasan senjata api.
Obama mengumumkan usul itu hari Rabu di Gedung Putih, dikelilingi oleh beberapa murid sekolah yang telah menulis surat kepadanya tentang kekerasan senjata api, pasca penembakan di sekolah dasar Sandy Hook, Connecticut yang menewaskan 20 murid dan enam guru, 14 Desember lalu. Ia menyebut hari itu yang paling buruk dalam masa kepresidenannya, dan mengingatkan bahwa tindakan Kongres mengenai pembatasan senjata api akan mendapat dukungan dari generasi masa depan. Keluarga para korban ikut hadir dalam acara itu.
Presiden Obama mengatakan, menjaga keselamatan anak-anak merupakan “tugas utama kita sebagai masyarakat”, dengan menambahkan jika satu nyawa saja dapat diselamatkan dengan mengurangi kekerasan senjata api, adalah kewajiban negara untuk mencobanya.
Tetapi, ia menghadapi tentangan kuat dari para anggota konservatif di Kongres dan para pelobi senjata api yang paling besar di Amerika, Perhimpunan Senapan Nasional (NRA).