Obat Kanker Prostat Buatan Pfizer dan Astellas Lolos Uji Coba

Seorang pria berjalan melewati logo Pfizer di luar kantor pusat Pfizer di New York. (Foto:dok)

Pfizer inc dan Japan’s Astellas Pharma Inc mengatakan pada Kamis (14/09), bahwa obat kanker prostat mereka, berhasil memenuhi tujuan dari sebuah kajian utama yang akan menguji keberhasilannya untuk mengobati penyakit ini di tahap awal.

Data-data positif ini melapangkan jalan untuk mendapatkan persetujuan menjadi lebih awal dari perkiraan. Pengobatan ini sudah mendapat persetujuan untuk mengobati kanker prostat yang sudah menyebar dan menjadi resisten terhadap pengobatan melalui pengebirian (Castration-Resistant Prostate Cancer) - di mana kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Pfizer mengatakan bahwa obat tersebut, Xtandi, yang dikombinasikan dengan terapi anti-hormon, secara statistik signifikan dalam meningkatkan keberlangsungan hidup pada pria dengan CRPC non-metastasis tanpa penyebaran kankernya, dibandingkan dengan terapi anti-hormon mandiri.

Menurut analis Deutsche Bank, belum ada pengobatan untuk CRPC non-mestasis yag mendapat persetujuan FDA.

Obat tersebut, diperoleh Pfizer setelah membeli Medivation dalam kesepakatan senilai 14 miliar dolar tahun lalu, telah menghasilkan penjualan global lebih dari 600 juta dolar pada periode April-Juni.

Pfizer dan Astellas bersama-sama menjual Xtandi di Amerika Serikat, sementara Astellas memiliki hak untuk mengembangkan dan menjual Xtandi di luar Amerika Serikat.

Analis mengatakan ini adalah keberhasilan awal dari uji coba, yang pada awalnya direncanakan selesai pada 2019, memperkuat keputusan Pfizer untuk membeli Medivation.

Pfizer menggantungkan pertumbuhan bisnisnya pada persetujuan dan keberhasilan 15 obat-obatan, termasuk Xtandi dan obat kanker payudara Ibrance, dalam lima tahun ke depan.

Menurut American Cancer Society, lebih dari 161.000 pria diperkirakan didiagnosis menderita kanker prostat tahun ini di Amerika Serikat.[aa/fw]