UNESCO, pada Rabu (25/1), menambahkan pusat bersejarah, kota pelabuhan di Ukraina, Odesa, yang sering digambarkan sebagai "mutiara Laut Hitam," ke Daftar Warisan Dunia, mengalahkan tentangan dari Rusia.
Ke-21 negara anggota komite warisan dunia Badan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu menyetujui penetapan wilayah kota tersebut dengan enam suara mendukung, satu menentang, dan 14 abstain.
Rusia, yang menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu, berulang kali mencoba menunda pemungutan suara untuk mengakui "nilai universal yang luar biasa" dari situs itu dan menetapkannya menjadi "tugas seluruh umat manusia untuk melindunginya."
"Di saat perang berlanjut, penetapan ini mewujudkan tekad bersama kita untuk memastikan kota ini, yang selalu mengatasi pergolakan global, dilestarikan dari kehancuran lebih jauh," kata direktur jenderal UNESCO Audrey Azoulay setelah keputusan tersebut dibuat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang mengajukan permohonan agar kota itu masuk dalam daftar sebagai warisan budaya pada bulan Oktober lalu untuk melindunginya dari pemboman Rusia, menyambut baik keputusan tersebut.
"Hari ini Odesa mendapat perlindungan UNESCO," katanya di Twitter. "Saya berterima kasih kepada mitra yang membantu melindungi mutiara kami dari serangan penjajah Rusia."
Sejak invasi Rusia, warga Ukraina bergegas berupaya melindungi sejumlah monumen dan bangunan di kota tersebut dengan tumpukan karung pasir dan barikade.
Situs itu juga ditambahkan ke dalam Daftar Warisan Dunia dalam Bahaya, yang menurut UNESCO "memberikannya akses untuk menambah bantuan teknis dan keuangan internasional" untuk melindungi atau, jika perlu, merehabilitasinya. [my/lt]